MADIUN, PERHUTANI (26/7/2024) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun bersama Kepolisian Sektor (Polsek) Kare melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan antisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tahun 2024 kepada masyarakat sekitar hutan Desa Kuwiran, Kecamatan Kare. Acara ini berlangsung di Balai Desa Kuwiran, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, pada Jumat (26/7).
Hadir dalam kegiatan tersebut adalah Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Dungus, Rudi Setiawan; Camat Kare, Alviantoro; Wakapolsek Kare, Iptu Anggit D; Danramil Kare, Kapten Inf Suyono; Kades Kuwiran, Aan Widyo Rayung; segenap Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) di BKPH Dungus; Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Kuwiran; serta masyarakat sekitar hutan Desa Kuwiran, yang berjumlah sekitar 40 orang.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kesiapsiagaan personil dan dukungan stakeholder, serta untuk menyatukan langkah dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran hutan di kawasan BKPH Dungus, khususnya yang saat ini telah memasuki musim kemarau. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan simulasi pemadaman api di wilayah hutan dengan alat sederhana.
Kepala KPH Madiun, Panca Putra M. Sihite, melalui Kepala BKPH Dungus, menyampaikan bahwa penyebab kebakaran hutan ada tiga faktor, yaitu alam, kesengajaan, dan kelalaian. Namun, dampaknya sama-sama luar biasa, salah satunya adalah kerusakan ekosistem yang juga bisa mempengaruhi perekonomian warga sekitar. Oleh karena itu, Perhutani mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam mencegah dan menangani Karhutla khususnya di wilayah Kare.
“Mari bersama-sama kita jaga hutan dengan tidak melakukan penebangan liar dan mencegah kebakaran hutan dan lahan, karena hutan adalah penghasil oksigen untuk kehidupan kita semua,” ujarnya.
Wakapolsek Kare, Iptu Anggit D, mengungkapkan bahwa di Polri ada aplikasi yang memantau titik api sehingga lokasi kebakaran bisa segera diketahui. Ia mengajak masyarakat untuk ikut mencegah terjadinya Karhutla. “Warga masyarakat yang berada di samping hutan adalah ujung tombak bila ada Karhutla. Untuk itu, jangan sampai ada kebakaran hutan, khususnya di wilayah kita,” pungkasnya. (Kom-PHT/Mdn/Adl)
Editor:Lra
Copyright©2024