MOJOKERTO, PERHUTANI (28/08/2024) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto memberikan materi tentang kegiatan Reboisasi Hutan Lindung (RHL) kepada mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Universitas Negeri Jambi (UNJA) dengan metode praktik langsung di lapangan wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawangan Agung, pada Rabu (28/08). Kegiatan RHL merupakan program dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk menjaga kondisi hutan lindung melalui pemanfaatan lahan dengan jenis tanaman Multi Purpose Tree Species (MPTS).

Kepala Perhutani KPH Mojokerto, Rusydi, menyampaikan melalui Kepala Seksi Pembinaan Sumberdaya Hutan (PSDH), Arie Wahyu Kurniawan, yang didampingi oleh KSS K3L, Soelistyatno. KPH Mojokerto telah melakukan kegiatan RHL seluas 218,0 ha dengan jenis tanaman seperti Alpukat, Mangga, Sukun, Nangka, Sirsak, dan Kelengkeng. Dari luas tersebut, lebih dari 1.000 bibit MPTS telah ditanam. Dengan penanaman MPTS, masyarakat sekitar hutan lindung dapat memanfaatkannya tanpa harus mengolah lahan dengan tanaman pertanian.

Arie menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan hutan lindung. Ia mengatakan, “Kita perlu menanami berbagai pohon yang berfungsi sebagai penahan erosi saat hujan dan penyimpan air tanah saat kemarau. Selain itu, kita juga bisa menanam MPTS yang memberikan buah untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.”

“Jika hutan lindung dibiarkan gundul atau mengalami kerusakan, itu akan menyebabkan bencana seperti banjir dan erosi yang sulit dihindari. Kita harus merawat dan melindunginya dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor alam maupun manusia,” pungkas Arie.

Vianika Mirnasari, salah satu mahasiswa KKL UNJA, menyampaikan apresiasinya dapat terlibat langsung dalam kegiatan RHL. “Selain mendapatkan ilmu pengetahuan, kegiatan ini memberi kesempatan kepada kami untuk terlibat dalam menjaga kelestarian hutan lindung. Ini bukan hanya tanggung jawab Perhutani, tetapi harus dilakukan bersama-sama dengan semua komponen dan masyarakat sekitar hutan,” ungkap Vianika.

“Harapannya, kami sebagai generasi muda penerus bangsa dapat memahami dan menyadari pentingnya menjaga hutan agar tetap lestari dan terhindar dari bencana,” tutup Vianika dengan bangga. (Kom-PHT/Mjk/Oke)

Editor:Lra
Copyright©2024