CIANJUR, PERHUTANI (07/09/2024) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cianjur bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat (Dishut Jabar) mengadakan pembekalan teknis dan pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) di Desa Sukamekar, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, pada Rabu (04/09).

Acara ini dihadiri oleh Administratur KPH Cianjur Ade Sugiharto beserta jajaran, Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sukanagara Selatan Deni Rusdiawan, Perwakilan Dishut Jabar Dudu, Camat Sukanagara Solihin, Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Sukanagara Inspektur Polisi Satu (Iptu) Dedi Hasrul Rasyid, Kepala Sub Seksi Perlindungan Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten Ade Ruswandi, Kepala Desa Sukamekar Yepi Girindani, Kepala Desa Sukalaksana Sunardi, serta 30 anggota MPA.

Pembentukan MPA difokuskan pada desa-desa dengan risiko tinggi kebakaran hutan. Kegiatan ini juga mencakup pembekalan teknis mengenai peralatan pengendalian kebakaran dan simulasi pencegahan serta penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) oleh Satuan Tugas Pengendalian Kebakaran (Satgasdalkar) Perhutani KPH Cianjur.

Dalam sambutannya, Ade Sugiharto menyampaikan bahwa kawasan hutan di Cianjur seluas 76.053,07 hektar merupakan sumber kehidupan penting bagi masyarakat, khususnya penyadap getah pinus yang pendapatannya melebihi upah minimum regional (UMR) di Cianjur. Kebakaran hutan dapat menyebabkan kerugian besar, baik dari segi pendapatan masyarakat penyadap maupun kerusakan ekosistem.

Sebagai upaya pencegahan, Ade menghimbau agar pembersihan lahan tidak dilakukan dengan pembakaran, melainkan sisa-sisa pembersihan dapat ditumpuk atau diolah menjadi pupuk organik dengan EM4 dan metode pembusukan.

“Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas terselenggaranya kegiatan ini. Kami berharap MPA yang telah terbentuk dapat berperan aktif dalam pencegahan dan penanganan kebakaran hutan serta menjadi contoh bagi masyarakat lain dalam menjaga kelestarian hutan,” ujar Ade.

Kepala Desa Sukamekar, Yepi Girindani berharap anggota MPA dapat lebih proaktif dalam mencegah kebakaran dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan menghindari aktivitas yang berpotensi menyebabkan kebakaran hutan. “Pencegahan lebih baik daripada pemadaman. Kami sangat berterima kasih kepada Perhutani atas pembekalan teknis yang diberikan kepada anggota MPA,” ungkapnya.

Pembentukan MPA ini disambut positif oleh pemerintah setempat, khususnya di Kecamatan Sukanagara, dengan harapan kegiatan ini memberikan dampak positif dan mempererat hubungan antara Perhutani dan masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan. (Kom-PHT/Cjr/HN)

Editor : EM
Copyright©2024