KEDIRI, PERHUTANI (13/09/2024) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) bertema “Membangun Wisata Perhutani BKPH Pace” pada Rabu (11/09). Acara ini berlangsung di Wisata Jolotundo, Petak 65h, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Bajulan, Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk.

FGD dihadiri oleh Kepala Perhutani KPH Kediri, Miswanto; Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Nganjuk, Dra. Sri Handariningsih, M.M; Owner Jolotundo Glamping dan Edupark, Ridhan Nandari; serta beberapa pejabat terkait, termasuk Asper BKPH Pace dan Kepala Sub Seksi Pengembangan Bisnis.

Dalam sambutannya, Miswanto mengapresiasi dukungan Dinas Pariwisata dan Manajemen Jolotundo Glamping. Ia menyampaikan bahwa Perhutani KPH Kediri berkomitmen untuk mengembangkan potensi bisnis ekowisata melalui sinergi dengan berbagai pihak. Diskusi ini bertujuan memperkuat strategi pengembangan wisata di wilayah Nganjuk, seperti Wisata Roro Kuning, Air Terjun Sedudo, dan Jolotundo Glamping, yang diharapkan dapat bersaing dengan destinasi wisata lain di era digitalisasi. “Pengembangan wisata ini harus berdampak positif pada ekonomi masyarakat lokal sambil menjaga kelestarian lingkungan,” tambahnya.

Kepala Disporabudpar Kabupaten Nganjuk, Dra. Sri Handariningsih, menyatakan apresiasinya kepada Perhutani atas dukungan dalam pengembangan wisata daerah. Ia berharap sinergi ini dapat terus berlanjut dan semakin memperkuat daya tarik wisata Nganjuk, terutama Wisata Roro Kuning yang bisa menarik lebih banyak wisatawan berkat popularitas Jolotundo Glamping.

Ridhan Nandari, pemilik Jolotundo Glamping dan Edupark, menekankan pentingnya manajemen yang baik dalam pengelolaan wana wisata. “Potensi unggulan wisata harus dipromosikan setelah manajemen ditata dengan baik,” pungkasnya. (Kom-PHT/Kdr/Ton).

Editor:Lra
Copyright©2024