CEPU, PERHUTANI (01/11/2024) | Dalam proses pengembangan kolaborasi bidang riset untuk mencapai Forest and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030, Perhutani Forestry Institute (PeFI) melaksanakan kegiatan Riset Kolaborasi dalam kegiatan Kajian Prospeksi Bentang Alam Karst bersama Fakultas Geografi, Universitas Gajah Mada di Resort RPH Teges, BKPH Tumpuk, KPH Purwodadi pada Selasa (29/10).

Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran Peneliti Perhutani Forestry Institute bersama jajaran peneliti dari Fakultas Geografi, Unversitas Gajah Mada beserta jajaran petugas Perum Perhutani BKPH Tumpuk, KPH Purwodadi.

Riset Kolaborasi tersebut dilaksanakan dalam rangka penguatan solusi berbasis pendekatan ekosistem atau Advocating Ecosystem Base Approach (EbA) untuk pencapaian Indonesia dalam hal FOLU Net Sink 2030. FOLU Net Sink 2030 sendiri merupakan standar kondisi yang dapat tercapai melalui aksi mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) terutama dari sektor kehutanan dan lahan dimana tingkat serapan sudah terlalu tinggi dari tingkat emisi. Sesuai dari Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK), kebijakan ini lahir sebagai bentuk keseriusan Indonesia dalam kontribusi pengurangan emisi serta pengendalian perubahan iklim beserta dampaknya.

Pada pelaksanaannya, Peneliti Perhutani Forestry Institute, Aris Wibowo menyampaikan bahwa Pelaksanaan penelitian ini merupakan bentuk langkah dasar perhitungan serapan gas emisi karbon (CO2) pada hutan jati yang hingga saat ini belum dilakukan.

Sementara itu, Tenaga Peneliti dari Universitas Gajah Mada, Romza Fauzan Agniy, turut menyampaikan manfaat dari hutan jati yang dapat memberikan kesadaran kepada masyarakat.

“Dari penelitian ini, hutan jati yang dikelola oleh Perhutani menjadi pemberi solusi dalam penurunan emisi GRK. Sehingga hasil yang diperoleh akan mampu memberikan kesadaran kepada masyarakat agar senantiasa menjaga dan mengelola hutan secara lestari dan berkelanjutan” tutupnya. (Kom-PHT/PeFI/Rb)

Editor : Kdy

Copyright©2024