PASURUAN, PERHUTANI (18/03/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pasuruan bersama Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompincam) Purwodadi mengunjungi warga terdampak tanah gerak yang mengungsi di gedung SDN Cowek II Dusun Sempu, Desa Cowek, Purwodadi Pasuruani, Selasa (18/03).

Dalam kunjungan yang dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Muhammad Zaini, Administratur Perhutani KPH Pasuruan Ivan Cahyo Susanto, Pimpinan Forkompimcam Purwodadi dan Kepala Desa Cowek, mengadakan diskusi dengan tajuk sharing session, berbincang santai berdiskusi  tentang adanya fenomena tanah gerak yang terjadi di Dusun Sempu Desa Cowek yang lokasinya berbatasan dengan kawasan hutan Perhutani KPH Pasuruan.

Administratur KPH Pasuruan Ivan Cahyo Susanto  dalam keterangannya menyampaikan, bahwa fenomena tanah gerak, biasanya ditandai dengan berpindahnya lapisan tanah dari posisi asalnya, bisa terjadi secara tiba-tiba atau perlahan, dan berpotensi menimbulkan dampak yang signifikan, sehingga kita harus dapat memahami penyebab dan cara mencegahnya.

Menurutnya, pertama perlu di cek kira-kira penyebabnya apa, apakah di bawah rumah warga itu ada sumber air atau apa sehingga menyebabkan retakan, atau bisa juga dikarenakan curah hujan yang lebat sehingga menyebabkan pergerakan pada lempeng tanah, ujarnya.

Ivan menambahkan, berbagai faktor dapat memicu pergerakan tanah, seperti faktor geologi berperan besar, terutama struktur dan jenis batuan, selain itu juga adanya retakan pada batuan memungkinkan air masuk, melemahkan struktur batuan dan tanah, sehingga lebih mudah bergerak, terangnya.

“Kami dari pihak Perhutani akan membantu sebisa mungkin terhadap 47 rumah yang terdampak pada fenomena tanah gerak ini, dan juga akan berkordinasi dengan dinas dinas terkait sehingga kita mengatasi bencana ini bersama sama, karena sebelumnya ada wacana relokasi warga yang terdampak ke tanah kas desa (TKD) di Dusun Sumbersari, Desa Cowek,” ungkapnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Muhammad Zaini menyampaikan terima kasih kepada Perhutani KPH Pasuruan, BPBD Kabupaten Pasuruan, Forkompimcam Purwodadi, dan Kepala Desa Cowek.

Dia menyampaikan, pola pergerakan tanah masih terus dipantau, meski demikian, masyarakat perlu menyadari besarnya resiko yang berpotensi timbul dari fenomena tanah bergerak tersebut.

“Agar warga terdampak untuk sementara mengungsi di tempat yang lebih aman, hal itu dilakukan sembari menunggu hasil analisis penyebab tanah gerak oleh Tim Ahli Geologi Institut Teknologi Surabaya (ITS) yang saat ini melakukan kajian secara intens, tandasnya. (Kom-PHT/Psu/Fas)

Editor : LRA
Copyright©2025