KEDIRI, PERHUTANI (19/03/2025) | Perum Perhutani KPH Kediri mengajak mahasiswa Fakultas Pertanian program Studi Ilmu Tanah dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta melakukan praktek pengelolaan hutan di lokasi persemaian Sumber Celeng petak 8i, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Jatirejo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pare pada hari Selasa,(18/03).
Dalam kegiatan praktek tersebut hadir Administratur Perhutani KPH Kediri yang diwakili Kepala Sub Seksi (KSS) Keselamatan Kesehatan Kerja & Lingkungan Hendri Widiantoro, Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Jatirejo Jaenuri beserta mandor, dan 6 (enam) mahasiswa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Kepala Perhutani KPH Kediri melalui Kepala Sub Seksi (KSS) Keselamatan Kesehatan Kerja & Lingkungan (K3L) Hendri Widiantoro menerangkan, “lokasi pengambilan sampel tanah menggunakan PUTK (Perangkat uji tanah Kering) tepatnya di petak 8i ( dibawah tanaman Jabon ) dan di petak 8H tanaman Balsa tahun 2024 yang disiapkan untuk praktek mahasiswa UGM. PUTK merupakan suatu alat pengujian yang dapat digunakan untuk menganalisis kadar hara tanah di lahan kering secara cepat, mudah, murah dan cukup akurat yang dapat langsung diujikan di lapangan seperti yang dilakukan di sekitar lokasi persemaian Sumber Celeng,” ujarnya.
Setelah melakukan praktek PUTK, mahasiswa diajak melihat proses persemaian tanaman, serta dijelaskan kegiatan persemaian tanaman di Perhutani meliputi persiapan stek, penanaman, pemeliharaan, dan penyeleksian bibit yang ada di KPH Kediri. “Harapan kami, sekecil apapun ilmu yang diperoleh dari kegiatan praktek di Perhutani, semoga bisa memberikan manfaat dalam meningkatkan kompetensi di bidang ilmu kehutanan bagi mahasiswa Fakultas Pertanian,” tambah Hendri.
Sementara itu Meylia Afia Ismawati selaku perwakilan mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada mengapresiasi jajaran Perhutani KPH Kediri yang sudah meluangkan waktu dan membagikan ilmu pengelolaan hutan kepada enam mahasiswa yang praktek magang, katanya.
Menurutnya, manajemen pengelolaan Sumber Daya Hutan (SDH) di Perhutani sudah tertata dengan baik. “Kami dari mahasiswa berharap bisa menyerap ilmu pengetahuan pengelolaan hutan di KPH Kediri mulai dari tanaman, produksi kayu, produksi non kayu seperti sadapan getah, agroforesty dan wisata dengan baik, karena teori yang didapat dari kampus belum sempurna tanpa praktek langsung di lapangan,” pungkasnya.(Kom-PHT/Kdr/Ton)
Editor : LRA
Copyright©2025