PEKALONGAN TIMUR, PERHUTANI (30/04/2025) | Dalam rangka memperingati Hari Bumi 2025, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Timur turut serta dalam kegiatan penanaman 10.000 pohon yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Gumelem. Kegiatan ini difokuskan di kawasan penyangga sumber mata air Daerah Aliran Sungai (DAS) Sengkarang, sebagai bentuk kepedulian terhadap pelestarian ekosistem hutan dan upaya nyata dalam menghadapi perubahan iklim, Rabu (30/04).

Aksi penghijauan ini dihadiri oleh berbagai pihak, di antaranya Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah IV Jawa Tengah, jajaran Forkompincam Petungkriyono, Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KKPH) Pekalongan Timur, serta perwakilan dari Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Doro dan BKPH Karangkobar. Selain itu, hadir pula unsur masyarakat seperti Pemerintah Desa Jatilawang (Banjarnegara), Komunitas Pesona Petungkriyono, GP Ansor, Yayasan Relung Indonesia, dan Yayasan Swara Owa.

Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KKPH) Pekalongan Timur, Angkat Wijanto, menyampaikan bahwa keberhasilan dalam menjaga kelestarian hutan sangat bergantung pada keterlibatan aktif dari berbagai pihak. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, komunitas lokal, dan instansi kehutanan merupakan kekuatan besar dalam menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks.

“Upaya pelestarian hutan tidak dapat dilakukan secara parsial atau sendiri-sendiri. Ketika seluruh elemen masyarakat bersatu dan berperan aktif, dampak positif yang dihasilkan akan jauh lebih signifikan. Hutan yang terjaga dengan baik bukan hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga menjadi benteng alami yang mampu mencegah berbagai potensi bencana seperti banjir, kekeringan, dan tanah longsor,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan bahwa kegiatan penanaman pohon ini bukan sekadar seremoni peringatan Hari Bumi, melainkan bagian dari gerakan berkelanjutan untuk memperkuat ketahanan lingkungan hidup di wilayah hulu yang menjadi sumber kehidupan bagi banyak masyarakat di sekitarnya.

Salah satu perwakilan Pemerintan Desa Jatilawang menyampaikan Daerah Aliran Sungai (DAS) Sengkarang memiliki peran strategis sebagai sumber air bagi masyarakat sekitar. Penanaman ribuan pohon ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas tutupan lahan, menjaga ketersediaan air, serta menekan risiko bencana ekologis seperti banjir dan longsor.

Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya merawat bumi dan hutan sebagai sumber kehidupan. Para peserta berharap agar kegiatan semacam ini terus berlanjut dan dapat menginspirasi wilayah lain untuk melakukan hal serupa. (Kom-PHT/Pkt/Aln)

Editor: Tri
Copyright © 2025