MALANG, PERHUTANI (30/05/2025) |Bertempat di Pantai Bajul Mati KPH Malang dilaksanakan pelepasliaran 68 tukik (anak penyu) hasil penetasan semi-alami ke habitat aslinya di Pantai Bajul Mati yang berada di petak 88 H, TPH Bantur, BKPH Sumbermanjing, pada Jum’at (30/05)
Acara ini merupakan bagian dari upaya konservasi yang dilakukan oleh Bajulmati Sea Turtle Conservation (BSTC) hasil penyelamatan telur bulan Maret 2025. kegiatan ini dihadiri oleh Bajulmati Sea Turtle Conservation (BSTC), Perum Perhutani KPH Malang, Balai Besar KSDA Jatim, Putra Putri Universitas Brawijaya, pelajar serta pemerhati lingkungan yang turut berperan dalam upaya perlindungan spesies penyu yang terancam punah.
Kepala KPH Malang melalui Kepala BKPH Sumbermanjing, Amir Chamzah menyampaikan bahwa kegiatan penyelamatan telur sampai dengan pelepasliaran tukik (anak penyu) merupakan kegiatan positif yang perlu didukung karena merupakan bagian dari upaya konservasi pernyu. “Hal-hal seperti ini merupakan bagian dari upaya konservasi penyu dan harus mendapatkan perhatian lebih karena pelepasan bukan hanya sekedar kegiatan akan tetapi juga salah satu upaya untuk melestarikan flora dan fauna”.
Kepala Balai Besar KSDA Jatim melalui Staff Petugas Konservasi Pulau Sempu, Gilang Revo Gumelar menyampaikan mendukung upaya konservasi dan peningkatan jumlah tukik yang mendarat terutama di awal 2025 sudah ada tukik yang mendarat. ” Dalam hal kegiatan ini merupakan salah satu upaya konservasi yang dapat dilakukan keberlanjutan dan terdapat progress atau peningkatan padal jumlah tukik yang telah mendarat sejak awal tahun 2025″.
Kegiatan pelepasliaran berlangsung dengan penuh antusiasme dari para peserta. Tukik-tukik tersebut dilepaskan satu per satu ke laut, diharapkan dapat bertahan dan kembali ke pantai yang sama untuk bertelur di masa mendatang. Perum Perhutani KPH Malang bersama para mitra akan terus mendukung upaya konservasi ini guna memastikan ekosistem pesisir tetap lestari dan seimbang. (Kom-PHT/Mlg/MHRR)
Editor:Lra
Copyright©2025