GUNDIH, PERHUTANI (24/06/2025) | Dalam rangka mengawal keberhasilan kegiatan tanaman, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Gundih bersama pengurus dan anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Jati Mulyo melaksanakan evaluasi dan penilaian bersama terhadap kegiatan pemeliharaan tanaman tahun ke-III jenis jati, yang berlokasi di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Ngerandu, wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Madoh, tepatnya di Petak 169 D, pada Minggu (23/06).
Kegiatan evaluasi dan penilaian tanaman dilakukan oleh petugas dari Perencanaan Hutan Wilayah (PHW) III Salatiga, didampingi oleh petugas dari RPH setempat serta pengurus LMDH wilayah Desa Ngerandu, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan.
Administratur KPH Gundih melalui Kepala BKPH Madoh, Jumali, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan tanaman, sekaligus mengetahui perbaikan apa saja yang perlu dilakukan dalam kegiatan pemeliharaan. Evaluasi ini juga mencakup penambahan informasi terkait persentase tumbuh dan jumlah larikan tanaman.
“Sebagai mitra Perhutani dalam kegiatan pengelolaan hutan, LMDH perlu dilibatkan agar dapat turut serta mengetahui dan mengawal keberhasilan tanaman di wilayah hutan pangkuan desanya,” ujar Jumali.
Lebih lanjut, ia juga menambahkan bahwa hingga saat ini, tanaman jati merupakan aset penting Perhutani yang menjadi sumber pendapatan perusahaan di masa mendatang. Terlebih, kayu jati milik Perhutani dikenal memiliki kualitas tinggi karena dihasilkan dari pengelolaan hutan yang teratur dan berkelanjutan.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua LMDH Jati Mulyo Desa Ngerandu menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung keberhasilan tanaman di wilayah pangkuan desanya. “Menjadi suatu kewajiban bagi LMDH untuk ikut mendukung keberhasilan tanaman di wilayah pangkuan desa kami. Untuk itu, LMDH akan terus berupaya terlibat dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Perhutani, termasuk dalam proses evaluasi dan penilaian tanaman tahun ini,” ujarnya. (Kom-PHT/Gdh/Dwi)
Editor: Tri
Copyright © 2025