TASIKMALAYA, PERHUTANI (15/07/2025) | Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya mengikuti kegiatan Apel Kesiapsiagaan Bencana Alam tingkat Kecamatan Cikatomas yang dilaksanakan di halaman Kantor Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, pada Selasa (14/05).

Kegiatan apel ini dihadiri oleh berbagai unsur terkait, di antaranya Muspika Kecamatan Cikatomas, organisasi masyarakat (ormas), relawan kebencanaan, perwakilan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), serta Perhutani yang diwakili oleh Asisten Perhutani/Kepala BKPH Cikatomas, C. Mulyana serta didampingi Anggota Polisi kehutanan Mobile (POLHUTMOB).

Apel kesiapsiagaan ini menjadi salah satu bentuk komitmen lintas sektor dalam menghadapi musim penghujan, yang di wilayah selatan Tasikmalaya kerap disertai potensi bencana seperti banjir bandang dan tanah longsor.

Dalam sambutannya, Administratur/KKPH Tasikmalaya melalui Asper/KBKPH Cikatomas, C. Mulyana menyampaikan bahwa Perhutani mendukung penuh upaya pemerintah dan pihak terkait dalam mitigasi bencana, terutama di kawasan hutan negara. “Kami dari Perhutani berkomitmen mendukung upaya mitigasi bencana dengan melakukan pengawasan kawasan hutan, penanaman di daerah rawan longsor, serta penyuluhan kepada masyarakat sekitar hutan,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa kerja sama dan koordinasi antarlembaga harus diperkuat, mengingat tantangan pengelolaan kawasan hutan saat ini tidak hanya pada aspek kelestarian, tetapi juga menyangkut keselamatan masyarakat sekitar kawasan.

Kapolsek Cikatomas, AKP Sukiran, yang turut hadir dalam apel tersebut, mengapresiasi sinergi lintas sektor yang telah terbangun, termasuk dukungan dari Perhutani dalam menjaga keamanan kawasan hutan dan wilayah. “Kami menyampaikan terima kasih kepada jajaran Perum Perhutani KPH Tasikmalaya atas koordinasi yang baik selama ini. Harapan kami ke depannya sinergitas ini terus terjalin, sehingga dapat meminimalisir gangguan keamanan hutan dan kebakaran hutan dan lahan (gukamhut–karhutla),” ungkapnya.

Menurutnya, keterlibatan Perhutani sangat strategis dalam mengantisipasi potensi kebakaran dan kerusakan hutan yang dapat memperburuk dampak bencana alam di kawasan Cikatomas dan sekitarnya.

Selain kegiatan apel, para peserta juga mengikuti simulasi penanganan bencana secara simbolis. Simulasi ini bertujuan untuk menguji kesiapan personel, peralatan, serta sistem komunikasi antarlembaga dalam kondisi darurat.

Kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam upaya mitigasi bencana berbasis lingkungan dan kawasan. Peran serta masyarakat sekitar hutan dinilai sangat krusial dalam menjaga kelestarian dan fungsi hutan sebagai penyerap air dan pengendali erosi.

Dengan pelaksanaan Apel Kesiapsiagaan Bencana Alam ini, diharapkan seluruh unsur pemerintahan, aparat keamanan, lembaga swadaya masyarakat, dan pengelola kawasan hutan semakin solid dan siap menghadapi segala potensi bencana demi keselamatan masyarakat dan kelestarian lingkungan. (Kom-PHT/Tsm/Irbas)

Editor:EM
Copyright©2025