PURWODADI, PERHUTANI (16/07/2025) | Dalam rangka pelestarian lingkungan sekaligus menjaga keluhuran nilai budaya lokal, jajaran Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi melalui Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bandung bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sendang Wangi Agung melaksanakan kegiatan pembersihan kawasan wisata alam Sendang Wangi yang terletak di Desa Sumber Agung, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, pada Selasa (15/07).

Kegiatan yang dilakukan di wilayah hutan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Pekuwon ini meliputi pengurasan air pada kolam utama sendang serta pembersihan area-area pendukung wisata, termasuk akses jalan, pelataran, tempat duduk, dan sekitar punden. Kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan menjelang pelaksanaan tradisi shodakohan atau bancaan di Punden Sendang Wangi, yang digelar setiap bulan Syura, tepatnya pada malam Jumat Legi (hari Kamis Kliwon).

Sendang Wangi dikenal sebagai mata air belerang dingin alami yang tidak pernah kering, bahkan di musim kemarau. Kejernihan dan kandungan belerangnya dipercaya masyarakat sekitar memiliki khasiat untuk pengobatan, khususnya mengatasi masalah kulit dan rheumatik. Selain menjadi tujuan wisata alam dan budaya, sendang ini juga menjadi tempat tirakat serta terapi tradisional.

Administratur KPH Purwodadi melalui Kepala BKPH Bandung, Sri Purwanto, menjelaskan bahwa kegiatan pembersihan tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilakukan sebagai bentuk komitmen pelestarian lingkungan dan penghormatan terhadap adat lokal.

“Pembersihan Sendang Wangi ini merupakan bentuk sinergi antara Perhutani dan masyarakat dalam menjaga kelestarian alam dan budaya. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap bulan Syura sebagai bagian dari tradisi turun-temurun masyarakat,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa pembersihan kolam sendang dan area di sekitarnya juga berperan penting dalam menjaga kelestarian sumber mata air, karena sedimentasi atau penumpukan sampah organik dapat menghambat aliran air. Dengan pembersihan rutin, debit air menjadi lebih lancar dan tetap terjaga kestabilannya, sehingga fungsi ekologis dan manfaat sosial Sendang Wangi dapat terus dinikmati oleh masyarakat.

Ketua LMDH Sendang Wangi Agung, Agus Susilo, menambahkan bahwa kegiatan bersih sendang menjadi langkah awal dalam menyambut ritual adat shodakohan, yang merupakan wujud syukur masyarakat atas keberkahan air dan keselamatan lingkungan.

“Setiap tahun kami bersih-bersih sendang untuk menyambut acara shodakohan di punden. Tradisi ini sudah berlangsung sejak zaman leluhur, dan menjadi momen penting doa bersama masyarakat,” ungkapnya.

Kawasan wisata Sendang Wangi menjadi salah satu potensi unggulan desa yang memadukan keindahan alam, kearifan lokal, dan spiritualitas. Kehadiran Perhutani dan LMDH dalam kegiatan ini menunjukkan sinergi dalam membangun ekowisata berbasis masyarakat, sekaligus menjaga warisan budaya yang hidup di tengah masyarakat hutan. (Kom-PHT/Pwd/Aris)

Editor: Tri

Copyright © 2025