BALAPULANG, PERHUTANI (08/08/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Balapulang melalui Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Margasari menghadiri pertemuan sosialisasi Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) Tahun 2026 terkait subsidi pupuk bagi petani dan pesanggem di wilayah kerja Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Margasari. Kegiatan ini dilaksanakan di Pendopo Kecamatan Margasari pada Kamis (07/08).
Pertemuan lintas sektor tersebut dihadiri oleh Kepala BKPH Margasari, Kepala Bidang Ketahanan Pangan Kabupaten Tegal, Camat Margasari, Kepala BPP Kecamatan Margasari, para kepala desa se-wilayah kerja Kecamatan Margasari, penyuluh pertanian dan kehutanan, serta para ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) se-Kecamatan Margasari.
Agenda utama dalam pertemuan ini adalah penyusunan RDKK untuk pengadaan pupuk bersubsidi tahun 2026, khususnya bagi petani dan pesanggem lahan hutan.
Administratur KPH Balapulang melalui Kepala BKPH Margasari, Rosikin, menyampaikan apresiasi kepada jajaran BPP Kecamatan Margasari atas sinergi dan upaya dalam melaksanakan sosialisasi kepada calon penerima pupuk bersubsidi untuk alokasi tahun 2026.
“Melalui sosialisasi ini, diharapkan hasil panen dapat meningkat sehingga daya beli penggarap lahan hutan pun ikut terdongkrak,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Margasari, Erlin Trisnawati, menjelaskan bahwa pemberian pupuk bersubsidi bagi pesanggem telah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022. Salah satu komoditas yang mendapat perhatian adalah tanaman jagung, yang banyak dikembangkan di kawasan hutan melalui sistem tumpangsari.
Dalam pemaparannya, Kepala BPP Kecamatan Margasari, Sanusi, menyampaikan bahwa para pesanggem atau petani hutan yang dalam dua tahun terakhir belum memperoleh subsidi pupuk akan mulai mendapatkan alokasi pada tahun mendatang.
“Kami berharap agar pupuk yang diberikan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menunjang usaha tani, khususnya komoditas jagung, sehingga hasil produksi pertanian lebih bermutu dan optimal serta dapat meningkatkan pendapatan atau nilai tambah,” ungkapnya. (Kom-PHT/Bpl/Pku)
Editor: Tri
Copyright © 2025