TASIKMALAYA, PERHUTANI (19/08/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya memberikan dukungan penuh pada kegiatan Temu Akrab Pecinta Alam (TAPA) 2025 yang digelar di kawasan wisata Pasir Datar, Gunung Galunggung pada Minggu (17/8). Acara ini menampilkan atraksi spektakuler pengibaran Bendera Merah Putih melalui paralayang dan gantole yang menghiasi langit, sekaligus menjadi wujud nyata perpaduan nasionalisme dan kecintaan terhadap alam.

Administratur Perhutani Tasikmalaya, melalui Asper/KBKPH Tasikmalaya, Sudrajat Firmansyah menyampaikan apresiasi yang tinggi atas sinergi Forum Komunikasi Pecinta Alam Tasikmalaya (FKPAT) bersama Lanud Wiriadinata serta komunitas olahraga udara yang telah menghadirkan perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dengan cara yang unik dan menginspirasi.

“Perhutani tentu mendukung penuh kegiatan positif seperti ini, karena selain menumbuhkan jiwa nasionalisme, juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan dan lingkungan. Gunung Galunggung bukan hanya ikon Tasikmalaya, tetapi juga ruang hidup yang perlu kita rawat bersama,” ungkapnya.

Dalam rangkaian acara, upacara bendera digelar di lereng Galunggung dengan khidmat, dilanjutkan atraksi udara yang memukau ribuan pasang mata. Perhutani memandang momentum ini sebagai sarana memperkuat kebersamaan seluruh elemen masyarakat, sekaligus menegaskan bahwa cinta tanah air harus berjalan seiring dengan kepedulian ekologis.

Ketua Pelaksana TAPA 2025, Asep Maksum CHPT, menegaskan bahwa tantangan bangsa saat ini bukan hanya mempertahankan kedaulatan, tetapi juga menghadapi perubahan iklim dan kerusakan alam. Hal senada disampaikan Ketua FKPAT Miftah Rizki yang menekankan bahwa TAPA merupakan agenda tahunan yang selalu mengajak masyarakat dari berbagai latar belakang untuk peduli pada kelestarian lingkungan.

Bagi Perhutani, dukungan terhadap TAPA 2025 juga sejalan dengan misi perusahaan dalam menjaga keberlanjutan hutan negara. Keterlibatan berbagai komunitas dalam acara ini menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong royong dan kolaborasi masih hidup kuat di tengah masyarakat.

Gunung Galunggung yang menjulang di ketinggian 2.168 mdpl bukan hanya menjadi latar kemegahan bendera Merah Putih yang berkibar, tetapi juga simbol keteguhan dalam menghadapi tantangan zaman. Perhutani berharap semangat nasionalisme dan kepedulian lingkungan yang lahir dari TAPA 2025 dapat terus mengakar dan menjadi teladan bagi generasi mendatang.

“Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut dan semakin banyak pihak yang terlibat. Merayakan kemerdekaan di alam terbuka memberi kita kesadaran baru, bahwa merdeka bukan hanya bebas dari penjajahan, tapi juga merdeka dari ancaman kerusakan lingkungan,” tutup perwakilan Perhutani.(Kom-PHT/Tsm/Irbas)

Editor : IF

Copyright@2025