BANYUWANGI SELATAN, PERHUTANI (27/8/2025) | Untuk mempererat komunikasi sekaligus membangun sinergi kelembagaan, Administratur Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan melakukan kunjungan ke Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi, pada Rabu (27/8).

Rombongan Perhutani diterima langsung oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Banyuwangi KH. Sunandi Zubaidi dan jajaran pengurusnya. Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana penuh keakraban dan kekeluargaan.

Administratur Perhutani Banyuwangi Selatan, Wahyu Dwi Hadmojo, menyampaikan apresiasi kepada Ketua PCNU Banyuwangi atas terjalinnya komunikasi dan sinergi yang baik antara Perhutani dan PCNU. Wahyu berharap hubungan tersebut dapat terus dipertahankan bahkan ditingkatkan.

Menurut Wahyu, membangun sinergi dengan organisasi masyarakat, khususnya ormas keagamaan berbasis Nahdliyin, sangat penting. “Dengan komunikasi yang baik, Perhutani terbantu dalam menjaga keamanan hutan sekaligus menciptakan kondusivitas masyarakat sekitar. Dampaknya, kelestarian hutan dapat lebih terjaga,” ujarnya.

Ia menambahkan, Perhutani juga membuka peluang kerja sama pemanfaatan kawasan hutan melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PCNU. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memperkuat muatan lokal. Wahyu mencontohkan, sejumlah pondok pesantren di sekitar hutan telah lebih dulu menjalin kerja sama serupa.

Seentara itu Ketua Tanfidziyah PCNU Banyuwangi, KH. Sunandi Zubaidi, menyampaikan terima kasih atas kunjungan silaturahmi dan koordinasi Perhutani Banyuwangi Selatan. Ia berharap sinergi ini dapat terus terjalin hingga ke tingkat NU ranting di desa.

“Kami mengapresiasi langkah Perhutani yang mengedepankan pendekatan komunikasi dengan masyarakat dalam pengelolaan dan pengamanan hutan, termasuk penegakan hukum untuk menjaga kelestarian dan kondusivitas hutan,” ujar Gus Sunandi, sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa PCNU siap mendukung terciptanya keamanan hutan melalui Gerakan Sahabat Hutan. Program ini akan diwujudkan dengan safari ke wilayah ranting dan MWC NU melalui kegiatan nonformal seperti ngopi bareng, disertai edukasi mengenai fungsi, manfaat, dan cara menjaga hutan. “Dengan pendekatan yang santai, pesan akan lebih mudah diterima sehingga tumbuh kepedulian terhadap hutan dan lingkungan,” jelasnya.

Selain itu, PCNU juga mendukung peluang kerja sama pemanfaatan kawasan hutan melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS), misalnya penanaman alpukat, petai, dan durian. Menurutnya, komoditas tersebut memiliki nilai ekonomi tinggi dan dapat mendorong kesejahteraan serta kemandirian masyarakat, sekaligus mendukung program ketahanan pangan pemerintah. (Kom-PHT/Bws/Dik)

Editor:Lra
Copyright©2025