Perhutani Dukung Ketahanan Pangan, Perhutani Banyuwangi Barat dan Polsek Sembu Tanam Jagung Hibrida |

BANYUWANGI BARAT, PERHUTANI (05/09/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat bersama Kepolisian Sektor (Polsek) Sempu dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Flamboyan melaksanakan kegiatan penanaman jagung hibrida merek Betras 2 di petak 62m-1 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Purwodadi, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kalisetail pada Jumat (5/9).

Mewakii Kepala Perhutani (Administratur) KPH Banyuwangi Barat, Asisten Perhutani (Asper) Kalisetail, Johan Sandi Suwardi mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk sinergitas antara Perhutani dengan Polri dan masyarakat disekitar hutan yang selama ini terjalin dengan baik, dan ini merupakan bagian dari Program Ketahanan Pangan Kuartal III, katanya.

“Kami sangat mendukung Program Ketahanan Pangan Kuartal III dalam rangka membangun kerjasama yang sinergis dengan memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi,” tambah Johan.

Sementara itu Kapolsek Sempu, AKP Satrio Wibowo mengatakan Polri khususnya Polsek Sempu selalu mendukung program Ketahanan Pangan Khususnya penanaman Jagung Hibrida untuk selanjutnya panennya dilakukan penjualan ke Bulog untuk menambah pasokan stok Jagung di Kabupaten Banyuwangi.

“Dalam hal ini Polri turun ke Lahan perhutani untuk mengerakkan kepada para kelompok Tani Perhutani untuk menanam jagung dengan cara Tumpang Sari dan melakukan pendampingan untuk mengajukan bantuan bantuan kepada petani dan mengawal penjualan ke Bulog,” kata AKP Satrio,

“Semoga kedepan selalu dilancarkan dan hasil penanaman jagungnya subur dan hasilnya maksimal supaya petani mendapatakan keuntungan lebih besar, saat ini penanaman jagung kwartal III berkolaborasi antara petani dan Polri serta, BPP dan Perhutani,” pungkasnya.

Mujiyanto Kiwil, Ketua KTH Flamboyan mengatakan sangat bangga pihaknya bisa ikut kegiatan penanaman Jagung Jenis Hibrida bersama dengan Perhutani dan Polsek ini dalam rangka ketahanan pangan.

“Apalagi kegiatan ini dikemas dalam tumpangsari dimana anggota kami bisa melakukan penanaman jagung disela tanaman pokok kehutanan jenis Pinus sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat disekitar hutan,” pungkas Mujiyanto Kiwil. (Kom-PHT/Bwb/Eko)