KEDU UTARA, PERHUTANI (08/09/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara bersama mitra mengelola jalur pendakian Gunung Bismo via Deroduwur, kawasan hutan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Dieng, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wonosobo. Jalur pendakian ini tidak hanya menawarkan panorama alam yang indah, tetapi juga menjadi habitat satwa endemik yang kian langka, yakni lutung jawa (Trachypithecus auratus). Primata berwarna hitam legam dengan bulu mengilap tersebut merupakan kekayaan hayati khas Pulau Jawa yang kini populasinya terancam akibat degradasi habitat dan perburuan liar.
Sebagai pengelola kawasan hutan, Perhutani KPH Kedu Utara berkomitmen menjaga keberlangsungan lutung jawa di habitat alaminya. Upaya dilakukan melalui pengawasan ketat, edukasi masyarakat, hingga melibatkan relawan pecinta alam dalam kegiatan konservasi.
Administratur KPH Kedu Utara, Maria Endah Ambarwati, menegaskan bahwa perlindungan lutung jawa merupakan bagian dari tanggung jawab besar Perhutani dalam menjaga keanekaragaman hayati.
“Lutung jawa adalah satwa endemik yang statusnya sudah dilindungi. Menjaga keberadaannya berarti menjaga keseimbangan ekosistem hutan di Gunung Bismo. Perhutani melakukan patroli rutin, pemantauan populasi, serta bekerja sama dengan masyarakat untuk mencegah gangguan dan perburuan liar,” tegasnya.
Kehadiran lutung jawa juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pendaki maupun pecinta alam. Sesekali, kawanan lutung terlihat bergelantungan di pepohonan pinus atau melintas cepat di antara kanopi hutan. Meski demikian, Perhutani mengimbau agar pendaki hanya mengamati tanpa mengganggu, karena interaksi berlebihan dapat memicu stres pada satwa.
Selain pengawasan, Perhutani bersama komunitas lokal terus melakukan edukasi tentang pentingnya menjaga lutung jawa sebagai satwa dilindungi. Pendekatan ini tidak hanya melindungi satwa, tetapi juga mendorong kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga hutan dan ekosistemnya.
Relawan pecinta alam Wonosobo, Zubair, menegaskan bahwa pelestarian lutung jawa adalah tanggung jawab bersama.
“Kami dari komunitas selalu mendukung upaya konservasi dengan mengedukasi pendaki agar tidak mengganggu habitat lutung. Harapan kami, Gunung Bismo tetap menjadi rumah yang aman bagi satwa ini,” ujarnya.
Dengan langkah nyata tersebut, Gunung Bismo bukan hanya destinasi pendakian, tetapi juga benteng penting bagi kelestarian lutung jawa. Harapannya, satwa endemik ini tetap terjaga sehingga generasi mendatang masih dapat mengenal dan menyaksikan langsung primata khas Jawa yang penuh pesona ini. (Kom-PHT/Kdu/Eko)
Editor: Tri
Copyright © 2025