KEDU UTARA, PERHUTANI (19/09/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara terus memperkuat sinergi dengan jajaran aparat keamanan. Kali ini melalui kegiatan koordinasi bersama Komandan Rayon Militer (Danramil) dan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Ngablak, Kabupaten Magelang, dalam rangka meningkatkan sinergi pengelolaan kawasan hutan serta menjaga kondusivitas wilayah hutan di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Srandil dan Pagergunung Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ambarawa, pada Kamis (18/09).

Administratur KPH Kedu Utara melalui Kepala BKPH Ambarawa, Herman Sutrisno, menyampaikan bahwa hutan negara merupakan aset berharga yang harus dijaga bersama.

“Perhutani tidak bisa bekerja sendiri dalam menjaga kelestarian hutan. Sinergi dengan TNI dan Polri merupakan bagian penting agar pengelolaan hutan berjalan optimal serta memberikan manfaat bagi masyarakat desa hutan,” ujarnya.

Danramil Ngablak, Kapten Sunarta, menegaskan kesiapan TNI untuk terus mendukung Perhutani. Ia menyampaikan bahwa keberadaan hutan di wilayah Ngablak tidak hanya berfungsi sebagai penyangga kehidupan, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan, air, dan iklim.

“Kami siap bersinergi dengan Perhutani dalam menjaga kelestarian hutan, karena kelestarian alam berarti menjaga keberlangsungan hidup masyarakat luas,” tegasnya.

Kapolsek Ngablak, AKP Pramono Abdi W., juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam mendukung pengamanan hutan. Menurutnya, langkah pencegahan jauh lebih penting dibandingkan penindakan.

“Kepolisian siap mendukung penuh langkah-langkah Perhutani, termasuk mendorong keterlibatan masyarakat agar tidak terlibat dalam perusakan hutan. Dengan komunikasi yang baik, kita bisa meminimalisir potensi gangguan sejak dini,” jelasnya.

Melalui koordinasi ini, Perhutani bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Ngablak sepakat untuk terus memperkuat sinergi di lapangan. Kolaborasi tersebut diharapkan tidak hanya menjaga keamanan kawasan hutan, tetapi juga mendukung program pemberdayaan masyarakat desa hutan agar manfaat keberadaan hutan dapat dirasakan secara berkelanjutan. Pertemuan ini juga menjadi ajang untuk menyamakan persepsi dan strategi, sehingga langkah pengamanan bisa dilakukan lebih terarah. Dengan demikian, keberadaan hutan sebagai penopang ekosistem dapat tetap terjaga dan memberi nilai tambah bagi pembangunan daerah. (Kom-PHT/Kdu/Eko)

Editor: Tri

Copyright © 2025