BOGOR, PERHUTANI (22/09/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Pusat Riset Etnobiologi memaparkan hasil kerja sama riset bertajuk Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Hutan Pola Agroforestri Jati–Garut. Kegiatan ini berlangsung di Kantor KPH Bogor, Cibinong, pada Jumat (19/09).

Kerja sama riset ini menjadi salah satu upaya mendukung ketahanan pangan dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), dengan prioritas mengakhiri kemiskinan dan kelaparan melalui pencapaian ketahanan pangan, peningkatan gizi, serta penerapan pertanian berkelanjutan. Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tim Riset Hayati dan Lingkungan BRIN, Muniarti, bersama anggota tim diterima oleh Administratur/KKPH Bogor, Budi Haryadi, beserta jajaran manajemen KPH Bogor.

Administratur KPH Bogor, Budi Haryadi, mengapresiasi laporan hasil riset yang dilakukan BRIN di BKPH Parung Panjang dengan menerapkan sistem agroforestri tanaman jati dan garut.

“Kami berharap hasil riset ini dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat. Tentunya ini juga menjadi salah satu bentuk dukungan terhadap upaya pencapaian ketahanan pangan dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), yang telah diratifikasi oleh Indonesia,” ungkap Budi.

Sementara itu, Ketua Tim Riset Hayati dan Lingkungan BRIN, Muniarti, menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang terjalin selama riset optimalisasi pemanfaatan lahan hutan dengan pola agroforestri jati–garut. Menurutnya, tanaman garut merupakan tanaman umbi yang adaptif terhadap cahaya rendah, memiliki potensi sebagai pangan fungsional, serta bermanfaat di bidang kesehatan karena tepung patinya berindeks glikemik rendah.

“Kami berterima kasih atas kerja sama yang telah terjalin antara BRIN dan Perhutani. Melalui riset ini, kami berupaya mengoptimalkan pemanfaatan lahan hutan dengan menerapkan sistem agroforestri jati–garut untuk meningkatkan produktivitas lahan hutan, sekaligus berkontribusi pada ketahanan pangan nasional, serapan karbon, serta produksi metabolit sekunder,” jelas Muniarti. (Kom-PHT/Bgr/Gin)

Editor : EM
Copyright©2025