KEDU UTARA, PERHUTANI (09/10/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara melalui Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ambarawa resmi menyerahkan addendum Perjanjian Kerja Sama Kemitraan Produktif (KKP) kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Pandean terkait pengelolaan wisata alam Nature Park Telomoyo, yang berada di kawasan Desa Pandean, Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang, masuk kawasan hutan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Srandil, BKPH Ambarawa. Addendum diterima langsung oleh Ketua LMDH yang juga merupakan Kepala Desa pandean pada Kamis (09/10).

Addendum tersebut memuat perubahan pada pasal tentang sistem bagi hasil dalam perjanjian sebelumnya. Dalam kesepakatan baru, hasil pengelolaan wahana wisata dibagi dengan komposisi 80 persen untuk LMDH Pandean dan 20 persen untuk Perhutani, sebagai bentuk penguatan kemitraan produktif dan pemberdayaan masyarakat desa hutan.

Administratur KPH Kedu Utara melalui Kepala BKPH Ambarawa, Herman Sutrisno, menyampaikan bahwa addendum ini merupakan langkah nyata dalam memperkuat kolaborasi dengan masyarakat. “Perubahan pasal bagi hasil ini mencerminkan kepercayaan Perhutani terhadap kemampuan LMDH dalam mengelola potensi wisata secara mandiri, profesional, dan tetap menjaga kelestarian hutan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Pandean, Tulis Setyoko, mengapresiasi langkah Perhutani yang memberi ruang lebih besar bagi masyarakat. Ia menyampaikan bahwa masyarakat kini semakin termotivasi untuk mengembangkan wisata alam Telomoyo.

“Banyak wahana yang sudah berjalan, seperti homestay, area swafoto, bumi perkemahan, dan jalur trekking yang diminati wisatawan. Diharapkan ke depan, potensi ini terus berkembang dan membawa dampak ekonomi yang luas bagi warga,” katanya.

Perhutani menegaskan bahwa kemitraan ini bukan hanya soal pembagian hasil, tetapi juga upaya membangun sistem pengelolaan wisata yang berkelanjutan. Melalui sinergi antara Perhutani dan LMDH, diharapkan Nature Park Telomoyo menjadi destinasi unggulan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian hutan sebagai penopang ekowisata. Selain itu, pengelolaan wisata yang baik diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan lokal maupun luar daerah.

Perhutani juga mendorong munculnya inovasi-inovasi baru dari masyarakat dalam memperkaya atraksi wisata alam. Dengan berkembangnya kegiatan wisata, perputaran ekonomi di sekitar kawasan hutan akan semakin meningkat. Langkah ini menjadi bukti komitmen Perhutani dalam mewujudkan hutan lestari yang memberi manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Pada akhirnya, kemitraan ini diharapkan menjadi contoh pengelolaan wisata hutan yang harmonis antara pelestarian alam dan kesejahteraan warga. (Kom-PHT/Kdu/Nurul)

Editor: Tri

Copyright © 2025