BANYUWANGI BARAT, PERHUTANI (11/10/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat adakan pelatihan penggunaan Alat Sadap Mekanis (Alsameka) bagi para penyadap getah pinus di Petak 26c-1, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Licin, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Licin, pada Kamis (9/10).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas penyadapan getah pinus sekaligus memperkenalkan teknologi tepat guna kepada para penyadap di lapangan. Melalui penggunaan Alsameka, diharapkan kualitas dan kuantitas getah yang dihasilkan dapat meningkat tanpa merusak batang pohon.
Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Muklisin, menyampaikan bahwa pelatihan penggunaan Alsameka ini merupakan bentuk nyata komitmen Perhutani dalam meningkatkan produktivitas sekaligus kesejahteraan para penyadap getah pinus di wilayah kerjanya.
“Melalui penerapan Alsameka, kami berharap kinerja para tenaga sadap semakin efisien dan hasil produksinya meningkat. Inovasi ini juga menjadi langkah nyata dalam mendorong transformasi teknologi di sektor kehutanan, khususnya pada kegiatan penyadapan getah pinus,” ujar Muklisin.
“Penggunaan alat mekanis ini terbukti lebih efisien dibandingkan cara manual, karena setelah kami praktikkan, Alsameka mampu membuat quarre atau koakan pada sekitar 60 pohon hanya dalam waktu satu jam. Karena itu, saya yakin penggunaan Alsameka ke depan akan mampu meningkatkan produksi getah pinus secara signifikan,” terangnya.
“Kami berkomitmen untuk terus melakukan pembinaan dan pendampingan secara berkelanjutan, agar inovasi teknologi penyadapan dapat diimplementasikan secara optimal di lapangan dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat sekitar hutan,” tegas Muklisin.
Perwakilan penyadap, Pak Mega mengucapan terima kasih atas perhatian dan dukungan Perhutani dengan memberikan fasilitas alat sadap mekanik, karena alat ini sangat membantu pekerjaan penyadap pinus. “Kami sangat senang dengan pelatihan yang dilakukan langsung oleh Administratur, bahkan memberikan contoh cara membuat quarre (koakan) pada pohon pinus,” katanya. (Kom-PHT/Bwb/Eko)
Editor:Lra
Copyright©2025