BALAPULANG, PERHUTANI (29/10/2025) | Dalam rangka memperkuat sinergitas melalui koordinasi kebencanaan menghadapi musim penghujan serta antisipasi potensi bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang di wilayah Kabupaten Brebes Tahun 2025/2026, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Balapulang dan KPH Pekalongan Barat bersama segenap stakeholder menggelar Rapat Koordinasi di Ruang Aula Idza Priyanti, Lantai 6 Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Kabupaten Brebes, Rabu (29/10).
Rapat Koordinasi tersebut dipimpin langsung oleh Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Brebes dengan menghadirkan narasumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tegal, Polres Brebes, Kodim 0713 Brebes, Basarnas, dan Balai PSDA Pemali-Comal. Kegiatan turut dihadiri oleh Administratur KPH Balapulang, Administratur KPH Pekalongan Barat, segenap camat, relawan, organisasi masyarakat, pegiat lingkungan, serta instansi terkait di wilayah Kabupaten Brebes.
Administratur KPH Balapulang, Angkat Wijanto, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Brebes, khususnya BPBD, atas prakarsa dalam membangun koordinasi untuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam.
“Perum Perhutani akan selalu berkoordinasi dan bekerja sama dalam penanganan bencana alam di wilayah Kabupaten Brebes, sehingga aparat dan unsur terkait dapat segera bergerak ketika dibutuhkan,” ujarnya.
Asisten I Pemerintah Kabupaten Brebes, Khaerul Abidin, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah antisipatif dalam menghadapi potensi bencana di wilayah Kabupaten Brebes.
“Kita berharap situasi dan kondisi pada musim hujan kali ini berjalan normal tanpa kejadian yang tidak diinginkan. Namun, sebagai aparatur pemerintah, sudah seharusnya kita dapat mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi,” jelasnya.
Ia juga menegaskan pentingnya menjaga hubungan baik antara Pemerintah Kabupaten Brebes, instansi terkait, dan elemen masyarakat sebagai bentuk sinergi dalam pengendalian dan penanganan bencana. Mengingat wilayah Brebes memiliki potensi kerusakan di daerah aliran sungai, maka upaya pencegahan tidak hanya menjadi tanggung jawab BPBD, melainkan seluruh lapisan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Stasiun Maritim BMKG Tegal, Kaharudin, menyampaikan apresiasi terhadap langkah Pemerintah Kabupaten Brebes dalam membangun sinergitas lintas sektor.
“Ini merupakan langkah positif dalam menjaga keutuhan wilayah dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana secara bersama-sama. Berdasarkan pengamatan BMKG, puncak musim hujan di wilayah Jawa Tengah diperkirakan terjadi pada bulan Februari 2026 dengan kondisi curah hujan relatif normal,” jelasnya. (Kom-PHT/Bpl/Pku)
Editor: Tri
Copyright © 2025