TELAWA, PERHUTANI (31/10/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Telawa menerima kunjungan tiga siswa dari SMA Negeri 1 Klaten dalam rangka kegiatan wawancara lomba esai ekonomi yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Kegiatan berlangsung di Aula Kantor KPH Telawa pada Jumat (31/10).
Lomba esai ekonomi tersebut merupakan kompetisi menulis yang menantang peserta untuk menuangkan ide, gagasan, serta solusi inovatif dalam bentuk esai mengenai topik-topik ekonomi terkini. Ajang ini bertujuan mengasah kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan analitis peserta, sekaligus meningkatkan literasi dan keterampilan menulis karya ilmiah secara terstruktur.
Dalam kesempatan ini, para siswa melakukan wawancara dengan sejumlah narasumber dari Perhutani KPH Telawa, antara lain Kepala Seksi Madya (Kasi) Keuangan, SDM, Umum dan IT, Kepala Sub Seksi (KSS) SDM & Umum, serta KSS Hukum, Kepatuhan, Agraria, dan Komunikasi Perusahaan.
Salah satu alasan SMAN 1 Klaten memilih KPH Telawa sebagai lokasi wawancara adalah keberadaan bangunan bersejarah Loji Papak yang ikonik dan melegenda. Bangunan peninggalan era kolonial tersebut dinilai memiliki nilai historis dan ekonomi yang menarik untuk dikaji, terutama terkait pengaruhnya terhadap perekonomian masyarakat di wilayah utara Kabupaten Boyolali.
Adapun topik wawancara meliputi sejarah berdirinya Loji Papak dan korelasinya dengan Stasiun Telawa, bentuk usaha yang dijalankan Perhutani, pengaruh hutan terhadap ekonomi masyarakat sekitar, serta perbandingan antara pengelolaan hutan pada masa kolonial dan era modern.
Administratur KPH Telawa melalui Kasi Keuangan, SDM, Umum dan IT, Meydi Arfan, menyambut baik kedatangan para siswa. Ia mengaku senang dapat berbagi informasi mengenai pengelolaan hutan di wilayah kerjanya. “Terima kasih atas kehadirannya di KPH Telawa. Kami senang bisa berbagi informasi terkait pengelolaan hutan dan sejarah Loji Papak kepada generasi muda,” ujarnya.
Meydi juga menambahkan bahwa kunjungan siswa dari SMAN 1 Klaten menjadi bukti bahwa Loji Papak semakin dikenal masyarakat luas. “Loji Papak dikenal karena gaya arsitekturnya yang khas Belanda dan memiliki nilai sejarah tinggi. Kini, keberadaannya semakin dikenal, salah satunya melalui kunjungan para siswa ini,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu siswa SMAN 1 Klaten, Keysya Maria Magdalena Karmami, menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat jajaran Perhutani KPH Telawa. Ia berharap kegiatan ini dapat mendukung keberhasilan timnya dalam lomba esai ekonomi.
“Kami mengucapkan terima kasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan. Semoga hasil wawancara ini bisa membantu kami meraih juara dan membuat nama Loji Papak serta Perhutani semakin dikenal,” harapnya.
Kunjungan siswa SMAN 1 Klaten ke KPH Telawa menunjukkan tingginya minat generasi muda terhadap sejarah dan pengelolaan hutan. Dikenalnya Loji Papak oleh masyarakat luas diharapkan dapat mendorong bangunan bersejarah tersebut menjadi salah satu destinasi wisata edukatif dan sejarah di Jawa Tengah. (Kom-PHT/Tlw/Sis)
Editor: Tri
Copyright © 2025