PURWODADI, PERHUTANI (07/11/2025) | Dalam rangka mendukung upaya penghijauan dan pemulihan kawasan hutan, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi melalui jajaran Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Linduk, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Mrico tengah mempersiapkan bibit tanaman gamal (Gliricidia sepium) sebanyak 128.090 plances dan bibit kaliandra (Calliandra calothyrsus) sebanyak 16.952 plances di petak 136 D RPH Mrico pada Jumat (07/11).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program sulaman tanaman hutan, yaitu mengganti tanaman yang tumbuh tidak sempurna atau mati untuk menjaga kerapatan dan keberhasilan tanaman di lapangan.

Tanaman Gamal (Gliricidia sepium) dikenal sebagai tanaman legum multiguna yang memiliki kemampuan memperbaiki kesuburan tanah melalui proses fiksasi nitrogen. Selain itu, gamal juga tumbuh cepat, mudah beradaptasi di berbagai kondisi lahan, dan mampu mengendalikan pertumbuhan gulma seperti alang-alang.

Menariknya, di Indonesia gamal juga dikenal dengan akronim “Ganyang Mati Alang-Alang”, karena awalnya digunakan untuk menekan dominasi alang-alang pada lahan terbuka. Sedangkan kaliandra merupakan tanaman cepat tumbuh yang sering dimanfaatkan dalam program agroforestry dan rehabilitasi hutan karena perakarannya yang kuat serta kemampuannya menahan erosi.

Administratur KPH Purwodadi melalui Kepala BKPH Linduk, M. Bagus Nurul Iman, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen nyata Perhutani dalam menjaga keberlanjutan fungsi hutan.

“Program persemaian gamal dan kaliandra ini merupakan bagian dari strategi kami untuk memperkuat kembali tutupan hutan di wilayah kerja KPH Purwodadi. Melalui kegiatan sulaman ini, diharapkan area yang pertumbuhannya tidak sempurna dapat kembali pulih dan berfungsi optimal baik secara ekologi maupun ekonomi,” ujarnya.

Kepala RPH Mrico, Susanto, menambahkan bahwa persemaian dilakukan secara intensif dengan pengawasan rutin untuk menjaga kualitas bibit sebelum ditanam ke lapangan.

“Perhutani memastikan setiap bibit yang tumbuh di persemaian memenuhi standar kualitas yang baik, sehingga tingkat keberhasilan penanaman di lapangan bisa maksimal. Persemaian di petak 136 D ini dipilih karena kondisi lahannya sesuai, ketersediaan air mudah dan aksebilitas mudah untuk proses distribusi bibit,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu tenaga kerja persemaian, Sutinem, mengaku bangga bisa berkontribusi dalam kegiatan ini.

“Kami setiap hari merawat bibit gamal dan kaliandra agar tumbuh sehat. Rasanya senang bisa ikut berperan dalam menghijaukan kembali hutan. Kami percaya, apa yang kami lakukan sekarang akan bermanfaat bagi generasi mendatang,” ungkapnya.

Kegiatan persemaian dan penyiapan bibit ini merupakan bagian dari siklus pengelolaan hutan berkelanjutan yang rutin dilakukan Perhutani. Bibit-bibit yang disiapkan akan digunakan untuk kegiatan penanaman sulaman di berbagai petak hutan di wilayah kerja KPH Purwodadi, terutama pada areal yang memerlukan perbaikan vegetasi.

Melalui kegiatan ini, diharapkan kelestarian hutan dapat terus terjaga, fungsi ekologi tetap berjalan baik, serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar hutan. (Kom-PHT/Pwd/Aris)

Editor: Tri

Copyright © 2025