BANYUWANGI SELATAN, PERHUTANI (09/11/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan memberikan pembekalan materi sistem penjualan kayu melalui “Lapak Asik” kepada mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Kupang yang Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Gaul, Banyuwangi, pada Sabtu (8/11).
Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Perhutani terhadap peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja generasi muda, khususnya dalam bidang Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL). Melalui pembekalan ini, mahasiswa diharapkan memahami proses pengelolaan hasil hutan secara menyeluruh, mulai dari aspek produksi hingga pemasaran kayu secara digital melalui Lapak Asik.
Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Selatan melalui Kepala TPK Gaul, Imam Insani, menjelaskan bahwa “Bidang penjualan kayu melalui Lapak Asik merupakan bagian penting dari aspek ekonomi dan sosial, yang bertujuan agar hasil hutan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat tanpa mengabaikan kelestarian,” katanya.
Menurutnya, pembelajaran mengenai penjualan kayu secara daring melalui Toko Online Perhutani – Lapak Asik bertujuan menambah wawasan mahasiswa tentang proses pasca produksi hasil hutan.
“Proses tersebut mencakup penerimaan kayu dari lokasi tebangan, penumpukan, pengujian mutu, pengaplingan, entri data ke SIPUHH, pembayaran PSDH, hingga tahap pemasaran melalui Lapak Asik. Dengan sistem jemput bola ini, Perhutani dapat memenuhi kebutuhan bahan baku bagi pengrajin lokal sekaligus meningkatkan pendapatan perusahaan,” paparnya
Ia berharap mahasiswa dapat menyerap materi dengan baik dan memanfaatkan kesempatan ini untuk memperdalam pengetahuan serta berdiskusi aktif dalam sesi tanya jawab.
Salah satu mahasiswa peserta PKL, Herman Heingu Jaga, menyampaikan apresiasinya kepada Perhutani Banyuwangi Selatan atas kesempatan yang diberikan.
“Melalui praktik langsung di Lapak Asik, kami memahami bagaimana tata kelola hasil hutan diterapkan, terutama dalam aspek pemasaran. Ini menjadi pengalaman berharga yang memperkuat kemampuan teknis dan keterampilan kerja kami,” ujarnya.
Herman juga menambahkan bahwa kegiatan ini memberikan pemahaman menyeluruh tentang administrasi kehutanan, pengelolaan hasil hutan, serta pentingnya inovasi pemasaran melalui sistem digital. “Kami belajar menggabungkan teori dan praktik, melatih integritas, tanggung jawab, dan kerja sama dalam tim sebagai bekal menuju dunia kerja,” pungkasnya. (Kom-PHT/Bws/Dik)
Editor:Lra
Copyright©2025