PURWODADI, PERHUTANI (09/11/2025) | Dalam rangka menjaga kelestarian hutan dan meningkatkan produktivitas lahan hutan, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi melalui Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tumpuk yang terletak di sebelah utara Pegunungan Kendeng Utara melaksanakan kegiatan penanaman tanaman jati di petak 89A seluas 3,4 hektare. Kegiatan ini melibatkan jajaran RPH Tumpuk bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Hutan Lestari Desa Tambakselo serta pesanggem dari Dusun Ragem, Kecamatan Wirosari, Minggu (09/11).
Sebanyak 1.000 plances bibit yang terdiri atas 800 plances bibit tanaman pokok kehutanan jati dan 200 bibit tanaman johar sebagai tanaman pengisi ditanam di lahan tersebut sebagai bagian dari program kerja tahun 2025 dalam rangka mendukung kelestarian sumber daya hutan serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Kegiatan penanaman dilakukan secara gotong royong oleh jajaran Perhutani Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tumpuk, anggota LMDH, serta para pesanggem yang sehari-hari mengelola lahan tumpangsari di sekitar kawasan hutan.
Selain kegiatan penanaman, jajaran Perhutani juga melaksanakan pembinaan kepada anggota LMDH dan pesanggem. Pembinaan ini difokuskan pada penguatan peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan kelestarian tanaman hutan, penerapan pola tumpangsari yang ramah lingkungan, serta pentingnya perawatan tanaman muda agar tumbuh optimal.
Administratur KPH Purwodadi melalui Kepala BKPH Tumpuk, Aries Supriyanto, dalam keterangannya menyampaikan apresiasi terhadap semangat kebersamaan antara Perhutani, LMDH, dan masyarakat pesanggem.
“Perhutani sangat mengapresiasi sinergi antara jajaran Perhutani, LMDH, dan pesanggem di lapangan. Penanaman ini bukan hanya tentang menanam pohon, tetapi juga menanam semangat kebersamaan dan tanggung jawab untuk menjaga hutan agar tetap lestari dan produktif bagi generasi mendatang,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala RPH Tumpuk, Purnomo, menjelaskan bahwa kegiatan penanaman di petak 89A merupakan bagian dari rencana kerja lapangan tahun berjalan, sekaligus bentuk nyata komitmen Perhutani dalam menjalankan tugas kelestarian hutan secara berkelanjutan.
“Perhutani terus berupaya agar setiap kegiatan penanaman bisa melibatkan masyarakat. Melalui pola tumpangsari, pesanggem bisa memanfaatkan lahan hutan untuk menanam tanaman sela tanpa mengganggu pertumbuhan jati. Dengan demikian, antara kepentingan ekonomi masyarakat dan kelestarian hutan bisa berjalan beriringan,” jelasnya.
Ketua LMDH Hutan Lestari, Yusroni, juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Perhutani atas pendampingan dan kepercayaannya kepada masyarakat sekitar hutan.
“Kami dari LMDH merasa senang bisa dilibatkan langsung dalam kegiatan penanaman ini. Selain dapat menambah pengetahuan melalui pembinaan, kami juga merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga tanaman ini agar tumbuh dengan baik. Hutan yang lestari akan membawa manfaat bagi kita semua,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Perhutani KPH Purwodadi berharap kolaborasi yang telah terjalin antara Perhutani, LMDH, dan pesanggem semakin kuat dalam mewujudkan pengelolaan hutan yang produktif, lestari, dan menyejahterakan masyarakat sekitar hutan. (Kom-PHT/Pwd/Aris)
Editor: Tri
Copyright © 2025