BANYUMAS TIMUR, PERHUTANI (12/11/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur turut berpartisipasi dalam Pertemuan Teknis Tingkat Eks Karesidenan Banyumas dalam rangka penyusunan Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati (RIP Kehati) Provinsi Jawa Tengah yang digelar di Gedung Badan Perencanaan Pemangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banyumas pada Senin (10/11).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Bappeda tersebut diikuti oleh perwakilan instansi pemerintah, lembaga swasta, akademisi, komunitas lingkungan, serta kelompok masyarakat peduli konservasi dari wilayah Banyumas Raya yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, dan Cilacap.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Banyumas, Dedy Noerhasan, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran seluruh peserta, termasuk Perum Perhutani, yang selama ini berperan aktif dalam menjaga kelestarian hutan dan keanekaragaman hayati di wilayahnya. Ia menegaskan pentingnya koordinasi dan sinergi antarinstansi dalam menjaga keseimbangan ekosistem serta menekankan bahwa setiap kebijakan daerah memiliki dampak langsung terhadap kondisi lingkungan.
“Penyusunan dokumen RIP Kehati harus menjadi komitmen bersama untuk menjaga kelestarian hutan, sungai, dan berbagai sumber daya alam yang ada di Jawa Tengah,” katanya.
Perwakilan dari Burung Indonesia, Adi Widyanto, dalam paparannya menjelaskan bahwa keanekaragaman genetik dan jenis hayati memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan ekologi dan ketahanan pangan nasional. Ia menilai, pelestarian dan pengelolaan keanekaragaman hayati yang berkualitas merupakan salah satu langkah strategis dalam mengendalikan dampak perubahan iklim.
“Tantangan besar yang dihadapi saat ini adalah degradasi lahan, alih fungsi kawasan hutan di lereng Gunung Slamet hingga Cilacap, serta berkurangnya populasi flora dan fauna endemik di Banyumas Raya,” imbuh Adi.
Dalam kesempatan tersebut, Administratur KPH Banyumas Timur melalui Kepala Sub Seksi Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Linkgungan, Heri Kusnanto, memaparkan kontribusinya dalam upaya konservasi sumber daya alam, khususnya melalui kegiatan Biodiversity Monitoring yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memantau dan mendata keberadaan berbagai jenis flora dan fauna di kawasan hutan Perhutani.
“Perhutani juga terus menggencarkan upaya pencegahan perburuan liar melalui patroli bersama masyarakat, pemasangan spanduk larangan berburu, serta sosialisasi kepada masyarakat sekitar hutan mengenai pentingnya fungsi kawasan hutan sebagai wilayah perlindungan bagi flora dan fauna,” pungkasnya.
Perhutani menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan hutan dan ekosistemnya, termasuk melalui kolaborasi dengan berbagai pihak seperti akademisi, komunitas lingkungan, serta pelaku usaha lain yang memiliki kepedulian terhadap konservasi alam. Dalam forum tersebut, pihak akademisi juga mendorong agar kegiatan konservasi dapat diintegrasikan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, misalnya melalui pengembangan hasil hutan nonkayu seperti madu, buah-buahan hutan, serta jasa lingkungan yang dapat menambah nilai ekonomi bagi warga sekitar kawasan hutan.
Pertemuan teknis ini juga membahas beragam isu strategis terkait kondisi ekosistem di wilayah eks Karesidenan Banyumas, seperti penurunan kualitas air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu–Klawing, tekanan terhadap populasi satwa liar seperti macan tutul Jawa dan elang Jawa di lereng Gunung Slamet, serta ancaman abrasi dan sedimentasi di kawasan pesisir Segara Anakan dan Teluk Penyu. Pemerintah daerah bersama seluruh pemangku kepentingan diharapkan mampu memperkuat kebijakan konservasi melalui penyusunan RIP Kehati Jawa Tengah, pembuatan peraturan daerah tentang konservasi, pengalokasian anggaran khusus untuk program keanekaragaman hayati, serta peningkatan koordinasi lintas sektor dalam pengendalian alih fungsi lahan.
Melalui keikutsertaannya dalam kegiatan ini, Perum Perhutani menegaskan perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dengan pengalaman panjang dalam pengelolaan hutan berkelanjutan, Perhutani berkomitmen mendukung penuh penyusunan Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati sebagai langkah konkret dalam memperkuat kebijakan konservasi dan mewujudkan kelestarian ekosistem di Jawa Tengah, khususnya wilayah Banyumas Raya. (Kom-PHT/Byt/Mei)