BANYUWANGI BARAT, PERHUTANI (13/11/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat menyambut baik kunjungan Ketua Mata Raung Indonesia dalam rangka penjajakan kolaborasi pengembangan ekonomi masyarakat sekitar hutan melalui usaha wisata petualangan dan pendakian gunung yang berlangsung di Kantor Perhutani Banyuwangi, pada Selasa (11/11).
Pertemuan tersebut menjadi langkah awal untuk memperkuat sinergi dalam pemanfaatan potensi kawasan hutan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Kedua pihak membahas peluang kerja sama mulai dari pengembangan jalur pendakian, peningkatan kapasitas masyarakat sebagai pelaku wisata, hingga penguatan aspek keamanan dan kelestarian lingkungan , dan Perhutani sendiri menegaskan bahwa setiap upaya pengembangan wisata harus mengedepankan prinsip pemberdayaan masyarakat serta menjaga fungsi hutan sebagai penyangga ekosistem.
Manager Mata Raung Indonesia, Muhammad Lucky Sahid menjelaskan bahwa pihaknya adalah penyedia layanan wisata minat khusus yang berfokus pada pendakian Gunung Raung di Banyuwangi, Selain menyediakan paket wisata pendakian, mereka juga menawarkan layanan lain seperti tour guide, peralatan safety, dan berbagai acara petualangan lainnya.
“Fokus utama Mata Raung Indonesia adalah menyelenggarakan wisata petualangan pendakian Gunung Raung yang terkenal dengan jalur ekstremnya,” kata Lucky.
“Kami bertandang ke Perhutani ini karena ingin berkolaborasi untuk menumbuhkan perekonomian di sekitar kawasan pendakian yaitu masyarakat disekitar hutan dan kami ingin Kelola dengan baik jalur pendakian gunung yang berada dikawasan hutan Banyuwangi Barat,” terangnya.
“Kegiatan yang kami tawarkan meliputi Trip Pendakian, Pemandu Profesional yang bersertifikasi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) lengkap dengan peralatan keamanan standar untuk pendakian dan paket wisata petualangan lainnya seperti triple summit (mendaki tiga puncak: Raung, Rante, dan Kawah Ijen),” pungkasnya.
Mewakili Administratur Perhutyani KPH Banyuwangi Barat, KSS Kemitraan Produktif, Suwadi mengatakan bahwa Perhutani sangat terbuka dengan pihak manapun yang akan bekerjasama tentunya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Kami sangat menyambut baik kedatangan Manager Mata Raung Indonesia yang tertarik membahas pengelolaan pendakian gunung yang ada dalam kawasan hutan kelola Perhutani, apalagi ketika dalam kegiatan pemanfaatan kawasan hutan dengan melibatkan masyarakat disekitar hutan,” kata Suwadi.
“Dalam pengelolaan hutan Perhutani harus berfungsi secara Lingkungan (ekologi) dan melibatkan masyarakat (sosial) sehingga pada akhirnya memberikan manfaat (keuntungan) sebesar besarnya bagi masyarakat serta perusahaan,” ujarnya. (Kom-PHT/Bwb/Eko).
Editor:Lra
Copyright©2025