PURWODADI, PERHUTANI (01/12/2025) | Dalam upaya meningkatkan keberhasilan program agroforestry tebu, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi, menggelar kegiatan pembinaan kepada masyarakat penggarap di kawasan hutan petak 47D, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Dersemi, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bandung, pada Senin (01/12).
Kegiatan tersebut berlangsung di Pos Petak 47D, dan dihadiri oleh Wakil Administratur KPH Purwodadi, jajaran BKPH Bandung, pengurus Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Tanjungharjo Manunggal, serta masyarakat sekitar hutan yang terlibat dalam program agroforestry.
Program agroforestry tebu di wilayah Dersemi merupakan langkah optimalisasi pemanfaatan lahan hutan dengan tetap mengedepankan aspek kelestarian lingkungan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat desa hutan. Dalam pembinaan ini, peserta diberikan pendampingan terkait teknik budidaya tebu yang baik, pemupukan berimbang, penerapan irigasi sederhana, hingga pengendalian hama dan penyakit tanaman untuk meningkatkan produktivitas hasil.
Selain itu, jajaran KPH Purwodadi, melakukan monitoring lapangan terkait kondisi dan pertumbuhan tebu serta evaluasi pola tanam, guna memastikan kegiatan agroforestry tetap sesuai dengan prinsip pengelolaan hutan lestari. Masyarakat juga diajak menjaga kawasan hutan dari potensi kerusakan dan menerapkan sistem tanam ramah lingkungan.
Wakil Administratur KPH Purwodadi, Hendry Kristiawan, menyampaikan bahwa pembinaan tersebut merupakan bagian dari komitmen Perhutani dalam memastikan keberhasilan dan keberlanjutan program agroforestry.
“Kami berupaya memastikan bahwa program agroforestry tebu tidak hanya meningkatkan produktivitas tanaman, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat tanpa mengabaikan kelestarian hutan. Kolaborasi antara Perhutani dan LMDH menjadi kunci utama dalam keberhasilan ini,” ujar Hendry.
Kepala BKPH Bandung, Sri Purwanto, menegaskan pentingnya kedisiplinan masyarakat penggarap dan sinergi dalam pengamanan hutan.
“Kami berharap masyarakat terus menjaga dan merawat tanaman sesuai standar yang telah disampaikan, sekaligus berperan aktif menjaga keamanan hutan dari ancaman maupun gangguan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua LMDH Tanjungharjo Manunggal, Supadi, menyampaikan apresiasi atas pendampingan yang diberikan Perhutani.
“Kami sangat terbantu dengan pembinaan ini. Dengan ilmu yang diberikan, kami semakin paham cara merawat tebu agar hasilnya meningkat dan hutan tetap lestari,” ungkapnya.
Melalui pembinaan yang dilakukan secara berkelanjutan, Perhutani berharap program agroforestry tebu di wilayah KPH Purwodadi terus berkembang, memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat, serta menjaga fungsi ekologis hutan secara optimal. (Komp-PHT/Pwd/Aris).
Editor: Tri
Copyright © 2025