KEDU UTARA, PERHUTANI (03/12/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara mendukung pengembangan sektor pariwisata daerah dengan menghadiri forum komunikasi dan koordinasi pelaku wisata di Kabupaten Temanggung. Kegiatan ini membahas evaluasi pelaksanaan Travel Mart serta data kunjungan wisatawan sebagai tolok ukur perkembangan pariwisata daerah. Forum komunikasi pelaku wisata ini rutin dilaksanakan setiap bulan, dan kali ini bertempat di Pikatan Water Park, Rabu (03/12).
Dalam kegiatan Travel Mart sebelumnya, dua objek wisata yang dikelola Perhutani, yakni Wana Wisata Umbul Jumprit dan Wisata Alam Jumprit (WAPITT) yang berada di kawasan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kwadungan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Temanggung, turut berpartisipasi. Keikutsertaan ini menunjukkan komitmen Perhutani dalam mendukung promosi pariwisata berbasis hutan dan lingkungan.
Administratur Perhutani KPH Kedu Utara melalui Kepala BKPH Temanggung, Riry Osmaroza, menyampaikan bahwa kegiatan koordinasi ini penting sebagai sarana evaluasi bersama antara pengelola wisata, pemerintah daerah, dan pelaku industri pariwisata. Forum ini menjadi media untuk menyatukan persepsi dan menyusun strategi pengembangan wisata ke depan secara terarah.
“Perhutani mendukung penuh kegiatan koordinasi dan konsolidasi pelaku wisata ini. Melalui evaluasi Travel Mart dan data kunjungan, kita dapat melihat peluang sekaligus tantangan pengembangan wisata, khususnya objek-objek di kawasan hutan,” ujar Riry Osmaroza.
Ia menambahkan bahwa Wana Wisata Umbul Jumprit dan Wisata Alam Jumprit (WAPITT) memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata alam dan religi yang mampu menarik wisatawan lokal maupun luar daerah. Namun, pengelolaan berkelanjutan, promosi intensif, dan sinergi antar pemangku kepentingan menjadi kunci utama agar potensi tersebut terus berkembang.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Temanggung, Tri Raharjo, menekankan bahwa kegiatan Travel Mart dan forum evaluasi merupakan upaya memperkuat jaringan pemasaran destinasi wisata. Evaluasi dilakukan untuk menilai efektivitas promosi, respons pasar, dan tren kunjungan wisatawan.
“Data kunjungan menjadi indikator penting bagi kami dalam merumuskan kebijakan dan program pengembangan pariwisata. Dengan evaluasi ini, seluruh destinasi, termasuk yang dikelola Perhutani, dapat terus meningkatkan kualitas layanan dan daya tariknya,” ungkap Tri Raharjo.
Forum komunikasi ini diikuti pengelola destinasi, pelaku usaha pariwisata, perwakilan pemerintah daerah, dan stakeholder terkait. Selain membahas hasil Travel Mart, pertemuan ini menjadi ajang koordinasi program promosi bersama, peningkatan pelayanan wisata, dan penguatan kolaborasi antar pelaku wisata di Kabupaten Temanggung.
Melalui keikutsertaannya, Perhutani menegaskan komitmen untuk bersinergi dengan pemerintah daerah dan pelaku wisata dalam mengembangkan pariwisata berbasis alam yang berkelanjutan. Sinergi ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata, mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar hutan, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. (Kom-PHT/Kdu/Nurul)
Editor: Tri
Copyright © 2025