MADIUN, PERHUTANI (05/12/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun menerima kunjungan pengusaha kayu jati asal mancanegara yang tengah menjajaki peluang kerja sama pengadaan kayu jati untuk kebutuhan industri wood decking. Kunjungan tersebut berlangsung di Kantor KPH Madiun yang dilanjutkan ke lokasi petak 18B, RPH Kresek, BKPH Brumbun, pada Rabu (3/12).

Dalam kunjungannya, rombongan buyer asal Perancis dan Jepang tersebut didampingi oleh Administratur Perhutani KPH Madiun Panca Putra M. Sihite, Wakil Administratur/KSKPH Madiun Utara Rudi Hartono, dan Tim Divisi Regional (Divre) Jawa Timur. Kehadiran mereka merupakan bentuk ketertarikan pasar internasional terhadap kualitas kayu jati Perhutani, khususnya dari wilayah KPH Madiun.

Kegiatan diawali dengan paparan potensi produksi kayu tahun 2026, yang disampaikan sebagai bagian dari promosi dan pengenalan produk kayu jati kepada buyer. Selanjutnya, rombongan menuju petak 18B RPH Kresek, yang pada hari tersebut sedang dilakukan cutting test. Di lokasi ini, pihak KPH Madiun dan buyer melakukan diskusi teknis dan negosiasi mengenai ukuran, spesifikasi, serta mutu kayu yang dibutuhkan.

Administrator Perhutani KPH Madiun, Panca Putra M. Sihite mengaku antusias menyambut rencana kerja sama ini. Menurutnya, kunjungan buyer luar negeri menjadi bukti bahwa kayu jati Perhutani memiliki daya saing di pasar internasional.

“Kami sangat terbuka untuk bekerja sama dengan buyer mancanegara. Kunjungan ini menjadi langkah positif dalam membuka peluang perdagangan yang lebih luas, sekaligus menunjukkan bahwa kualitas kayu kami mampu bersaing. Kami berharap uji coba yang direncanakan dapat berjalan lancar dan berlanjut menjadi kerja sama jangka panjang,” terangnya.

Salah satu calon buyer, Mr. Philip dari Perancis menjelaskan bahwa perusahaannya selama ini memproduksi wood decking dengan pasokan kayu dari Myanmar. Namun, melihat potensi Indonesia, ia tertarik untuk mencoba menggunakan kayu jati dari Perhutani, khususnya dengan spesifikasi diameter besar dan panjang. Ia juga mengungkapkan bahwa beberapa kayu yang dilihat di lapangan memiliki karakter yang sangat sesuai dengan kebutuhan produksi mereka.

“Kami ingin memulai kerja sama dengan Perhutani. Sebelum kontrak jangka panjang, kami berencana melakukan uji coba sekitar 50 log yang akan diproses di Surabaya. Jika kualitasnya memenuhi standar kami, tentu kami akan melanjutkan kerja sama dalam skala yang lebih besar,” ujarnya.

Melalui kunjungan ini, diharapkan terjalin hubungan bisnis yang saling menguntungkan antara Perhutani dan buyer internasional, sekaligus mendukung upaya KPH Madiun dalam memperluas pasar kayu jati berkualitas ke tingkat global. (Kom-PHT/Mdn/Adl)

Editor:Lra

Copyright©2025