KEDU UTARA, PERHUTANI (08/12/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara melalui Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wonosobo menjalin koordinasi dengan pengelola Basecamp Parikesit, Desa Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, untuk membahas penerapan regulasi pendakian serta langkah antisipasi potensi bahaya tanah longsor dan gangguan keamanan hutan di kawasan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Dieng. Pertemuan ini merupakan bagian dari upaya penguatan tata kelola pendakian di jalur wisata alam yang berada dalam pengawasan Perhutani. Sabtu (06/12).
Kegiatan koordinasi berlangsung di Basecamp Parikesit dan dihadiri jajaran petugas lapangan RPH Dieng BKPH Wonosobo, perwakilan LMDH Giri Tirto Tuyali, serta pengelola Basecamp Parikesit. Pertemuan tersebut menjadi wadah komunikasi langsung antara Perhutani dan pengelola pendakian untuk menyamakan persepsi terkait aturan, keselamatan, dan pelestarian kawasan hutan.
Administratur Perhutani KPH Kedu Utara melalui, Kepala BKPH Wonosobo Yossy Elfirani menyampaikan bahwa regulasi pendakian merupakan instrumen penting untuk menjaga aktivitas wisata alam tetap aman dan terkendali. Menurutnya, kawasan hutan RPH Dieng memiliki kerentanan terhadap cuaca ekstrem, angin kencang, serta potensi tanah longsor yang perlu diantisipasi melalui edukasi, pembatasan aktivitas pada kondisi tertentu, serta peningkatan pengawasan jalur.
Pendakian harus berjalan sesuai regulasi agar keselamatan pengunjung terjamin. Untuk itu, koordinasi dengan basecamp dan LMDH sangat penting agar informasi di lapangan tersampaikan dengan baik, tegas Yossy.
Ia juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap gangguan keamanan hutan, seperti perambahan, sampah pendaki, serta penggunaan api yang tidak sesuai prosedur.
Yossy menambahkan bahwa Perhutani berkomitmen mendukung pengelola basecamp melalui pendampingan regulasi, peningkatan koordinasi, serta penataan jalur pendakian agar tetap ramah lingkungan. Ia berharap seluruh pihak dapat menjaga kawasan hutan sebagai ruang konservasi yang tetap memberikan manfaat wisata secara berkelanjutan.
Perwakilan LMDH Giri Tirto Tuyali menegaskan bahwa LMDH siap terus berkolaborasi dengan Perhutani dan basecamp dalam menjaga keamanan hutan. Ia menyampaikan bahwa peran masyarakat melalui LMDH menjadi penghubung penting antara Perhutani dan warga sekitar hutan.
Kami selalu mengingatkan masyarakat untuk menjaga kawasan hutan dan mendukung pengelolaan pendakian. Jika jalur aman dan hutan terjaga, manfaatnya kembali kepada masyarakat sendiri, ujarnya.
Sementara itu, pengelola Basecamp Parikesit Zaldi Febrian menyampaikan apresiasi atas koordinasi yang dilakukan Perhutani. Menurutnya, arahan terkait regulasi dan mitigasi risiko bencana sangat membantu dalam meningkatkan standar keselamatan pendakian.
Kami siap menjalankan aturan yang ditetapkan Perhutani. Komunikasi ini sangat baik agar kami dapat memberikan pelayanan pendakian yang lebih tertib dan aman, ungkapnya.
Melalui koordinasi ini, Perhutani berharap terbangun sinergi yang lebih kuat antara Perhutani, basecamp, dan LMDH dalam menjaga jalur pendakian serta kelestarian hutan di kawasan RPH Dieng. Perhutani berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan dan evaluasi agar pendakian berlangsung aman, tertib, dan mendukung keberlanjutan lingkungan. (Kom-PHT/Kdu/Nurul)
Editor: Tri
Copyright © 2025