PEKALONGAN TIMUR, PERHUTANI, (11-12-2025)│ Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Timur, turut menghadiri peluncuran Program Konservasi, Owa Jawa, yang digagas Yayasan Astra Honda Motor (Yayasan AHM), bersama komunitas peduli fauna primata owa di Kawasan Hutan Petungkriyono dan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Program bertema “Titian Lestari: Koridor Kehidupan untuk, Owa Jawa” ini menjadi wujud konsistensi Yayasan AHM dalam pelestarian habitat flora dan fauna asli Indonesia yang sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia.
Dalam pelaksanaan Program Titian Lestari, Yayasan AHM, menggandeng masyarakat sekitar Hutan Petungkriyono dan Lebakbarang, untuk berperan aktif menjaga kelestarian satwa langka. Peluncuran program yang diselenggarakan pada Sabtu (29/11) ini dihadiri oleh Perhutani KPH Pekalongan Timur, Cabang Dinas Kehutanan Wilayah IV Jawa Tengah, serta pimpinan daerah setempat. Program tersebut diharapkan menjadi kolaborasi pentahelix dalam mendukung pembangunan Indonesia yang berkelanjutan.
Kawasan Petungkriyono dan Lebakbarang, dikenal sebagai habitat sedikitnya lima jenis primata, termasuk, Owa Jawa (Hylobates moloch), yang berstatus Terancam Punah (Endangered), berdasarkan daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). Wilayah ini menjadi salah satu bentang alam penting bagi keberlanjutan populasinya, meskipun berada di luar kawasan konservasi dan menghadapi ancaman seperti fragmentasi habitat, perambahan hutan, serta aktivitas perburuan.
Program Yayasan AHM, mengintegrasikan aspek pemulihan ekosistem hutan, peningkatan kesadaran masyarakat, serta penguatan peran komunitas lokal dalam menjaga kelestarian alam. Rangkaian kegiatan meliputi produksi dan penanaman bibit pohon lokal, perawatan kawasan tanam, edukasi konservasi bagi generasi muda, serta pemasangan media informasi lingkungan. Selain itu, Yayasan AHM turut mengembangkan produk berbasis hasil hutan bukan kayu secara berkelanjutan bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) sebagai upaya penguatan ekonomi masyarakat.
Sebagai bagian dari peringatan Hari Penanaman Pohon Indonesia pada 28 November, Yayasan AHM juga melakukan aksi penanaman 8.000 bibit pohon berjenis kayu sapi (Pometia spp.), kayu babi (Cryptorenia sp.), kepayang (Pangium edule), dan aren (Arenga pinnata) untuk memperkuat habitat dan sumber pakan utama Owa Jawa. Upaya ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas ekosistem serta menjaga konektivitas tajuk hutan yang sangat dibutuhkan satwa arboreal seperti Owa Jawa.
Mewakili Perhutani, Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Karanganyar, Catur, menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi ini.
Ia, menegaskan, “Kami dari Perhutani sangat mengapresiasi dan mendukung penuh inisiatif Yayasan AHM, melalui Program Titian Lestari ini. Konservasi, Owa Jawa, di Petungkriyono adalah prioritas, dan upaya penanaman 8.000 pohon ini merupakan langkah konkret dalam merehabilitasi koridor habitat mereka. Melalui sinergi dengan berbagai pihak, terutama masyarakat lokal, kami optimis kelestarian, Owa Jawa, dan ekosistem hutan di Pekalongan dapat terjaga secara berkelanjutan.”
Ketua Yayasan AHM, Ahmad Muhibbuddin, menyampaikan bahwa melalui program ini Yayasan AHM, berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam menjaga kelestarian, Owa Jawa, yang terancam punah, memperkuat habitat hutan, meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat, serta menciptakan harmonisasi antara manusia dan alam demi keberlanjutan lingkungan hidup di masa mendatang.
Ia mengatakan, “Kami hadir mengajak masyarakat luas untuk menjaga kelestarian satwa endemik Indonesia dan keseimbangan ekosistem hutan. Konservasi tidak hanya tentang menjaga alam, tetapi juga menguatkan peran masyarakat agar dapat tumbuh dan sejahtera secara berkelanjutan bersama lingkungannya.”
Program ini turut mendapat dukungan dari PT Suryaraya Rubberindo Industries, PT Astemo Bekasi Manufacturing, PT Yutaka Manufacturing Indonesia, dan PT Musashi Auto Parts Indonesia sebagai bagian dari komitmen bersama dalam pelestarian keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan. (Kom-PHT/Pkt/Ran)
Editor: Tri
Copyright © 2025