KEDU UTARA, PERHUTANI (12/12/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara, bersama Divisi Regional (Divreg) Jawa Tengah, melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) pada sejumlah objek wisata alam dan wisata pendakian di kawasan hutan Perhutani KPH Kedu Utara. Kegiatan ini dilakukan sebagai agenda rutin untuk memastikan pengelolaan wisata berjalan sesuai ketentuan, memenuhi standar kelayakan, serta memberikan manfaat optimal bagi masyarakat desa hutan. Kamis (11/12).

Salah satu lokasi yang menjadi objek peninjauan adalah Wisata Alam Lembah Kalitelu di Desa Ngadikerso, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo. Destinasi ini dikenal sebagai unggulan desa dengan panorama alam hijau, aliran sungai jernih, serta lembah pegunungan yang sejuk. Pengelolaan Lembah Kalitelu dilaksanakan melalui skema kemitraan antara Perhutani dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sumber Rahayu, menggunakan sistem bagi hasil.

Dalam kegiatan monev, tim melakukan pengecekan berbagai aspek pengelolaan, mulai dari fasilitas umum, aksesibilitas, sarana keselamatan, hingga potensi pengembangan kawasan. Fasilitas yang ditinjau meliputi area parkir, jalur tracking, gazebo, spot foto, papan informasi, dan kesiapan pengelola dalam memberikan layanan wisata yang aman serta ramah pengunjung. Tim juga mengevaluasi kesiapsiagaan pengelola dalam menghadapi cuaca ekstrem dan mitigasi risiko pada titik-titik rawan.

Administratur Perhutani KPH Kedu Utara, melalui Kepala BKPH Wonosobo, Yossy Elfirani, menegaskan bahwa monev menjadi bagian penting dalam memastikan wisata alam di kawasan hutan tetap dikelola secara berkelanjutan.

“Perhutani terus mendorong agar pengelolaan wisata berjalan sesuai prinsip kelestarian. Monev ini dilakukan untuk melihat kondisi lapangan secara langsung, memastikan fasilitas aman digunakan, serta menilai sejauh mana potensi wisata dapat dikembangkan melalui pola kemitraan dengan masyarakat,” ujarnya.

Yossy, menambahkan bahwa Perhutani berkomitmen memberi ruang partisipasi seluas-luasnya kepada masyarakat desa hutan melalui LMDH sebagai mitra resmi pengelola wisata. Pola kemitraan yang berjalan di Lembah Kalitelu dinilai menjadi contoh positif bagaimana kolaborasi mampu memberikan dampak ekonomi tanpa mengabaikan kelestarian kawasan hutan.

Ketua LMDH Sumber Rahayu, Dul Rohim, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan monev.

“Kami sangat terbantu dengan adanya monev dari Perhutani dan Divreg. Banyak masukan yang bisa kami tindak lanjuti untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung. Lembah Kalitelu menjadi harapan besar masyarakat desa, sehingga kami berkomitmen menjaga kebersihan, keamanan, dan kelestarian kawasan,” katanya.

Melalui kegiatan monev ini, diharapkan pengelolaan wisata alam dan pendakian di wilayah KPH Kedu Utara, dapat terus berkembang, memberikan kontribusi bagi ekonomi lokal, serta menjaga kelestarian lingkungan. Perhutani menegaskan bahwa kolaborasi dengan masyarakat akan terus diperkuat melalui peningkatan fasilitas, penguatan kapasitas pengelola, dan pemanfaatan potensi wisata secara bertanggung jawab.

Kegiatan monev ditutup dengan diskusi bersama pengelola wisata dan LMDH, untuk merumuskan tindak lanjut, sehingga Lembah Kalitelu dan objek wisata lain semakin siap menyambut pengunjung, terutama menjelang masa liburan. Dengan dukungan berbagai pihak, wisata alam di wilayah KPH Kedu Utara diharapkan dapat menjadi destinasi yang aman, nyaman, dan berkelanjutan. (Kom-PHT/Kdu/Nurul)

Editor: Tri

Copyright © 2025