PURWODADI, PERHUTANI (14/12/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi, melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) agroforestry tebu pola kemitraan bersama Koperasi Warga Perum Perhutani (KWPHT), di Petak 170B4 wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Welahan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Linduk, pada Jumat (12/12).

Perhutani KPH Purwodadi, menjelaskan bahwa kegiatan Monev tersebut diikuti oleh jajaran Perhutani, pengurus KWPHT, serta masyarakat sekitar hutan yang terlibat langsung sebagai tenaga kerja pada lokasi agroforestry tebu kemitraan. Monev dilaksanakan sebagai bagian dari evaluasi pascapenen sekaligus memastikan kesiapan lokasi untuk memasuki musim tanam tahap kedua, termasuk pemeliharaan awal tanaman tebu agar produktivitas dapat terus meningkat.

Perhutani KPH Purwodadi, menerapkan skema agroforestry tebu sebagai salah satu pola kemitraan yang mengintegrasikan tanaman kehutanan dengan komoditas pertanian, khususnya tebu, dengan tetap mengedepankan prinsip kelestarian hutan. Melalui pola tersebut, Perhutani tidak hanya menjaga fungsi ekologis kawasan hutan, tetapi juga membuka peluang peningkatan pendapatan masyarakat sekitar hutan melalui keterlibatan aktif dalam kegiatan budidaya, perawatan, hingga panen.

Dalam kegiatan tersebut, tim Monev melakukan pengecekan kondisi lahan pascapenen, kesiapan sarana produksi, serta membahas teknis penanaman ulang dan pemeliharaan awal, seperti pengolahan tanah, penanaman bibit, dan pengendalian gulma. Diskusi juga dilakukan untuk menyerap masukan dari mitra dan tenaga kerja guna perbaikan pelaksanaan pada musim tanam berikutnya.

Perhutani KPH Purwodadi, melalui Administratur KPH Purwodadi, yang disampaikan oleh Kepala Seksi Produksi dan Ekowisata KPH Purwodadi, Yunasri, menyampaikan bahwa kegiatan Monev merupakan langkah penting untuk memastikan program agroforestry tebu berjalan sesuai perencanaan dan memberikan manfaat berkelanjutan.

Ia menyampaikan, “Monitoring dan evaluasi ini kami lakukan untuk melihat secara langsung hasil pascapenen sekaligus mempersiapkan penanaman tahap kedua. Melalui agroforestry tebu, Perhutani berkomitmen mengelola hutan secara produktif dan lestari, sekaligus memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat sekitar hutan.”

Perhutani KPH Purwodadi, juga mendapatkan dukungan dari mitra kemitraan. Ketua KWPHT, Farhan, menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin antara Perhutani, koperasi, dan masyarakat dalam pelaksanaan agroforestry tebu.

Ia mengungkapkan, “Kemitraan ini memberikan ruang bagi koperasi dan masyarakat untuk terlibat langsung dalam pengelolaan lahan hutan secara legal dan terarah. Dengan adanya monitoring dan evaluasi, kami dapat mengevaluasi kekurangan serta memperbaiki pola kerja agar hasil ke depan lebih optimal.”

Dari pihak masyarakat, salah satu tenaga kerja yang terlibat, Muhamad Muiz, mengaku merasakan manfaat langsung dari program tersebut, terutama dalam hal kesempatan kerja dan tambahan penghasilan.

Ia menuturkan, “Kami merasa terbantu karena dapat bekerja di sekitar hutan dengan pendampingan dari Perhutani. Selain menambah penghasilan, kami juga menjadi lebih paham cara merawat tanaman tebu yang baik.”

Melalui kegiatan Monitoring dan Evaluasi tersebut, Perhutani KPH Purwodadi, berharap pelaksanaan agroforestry tebu pola kemitraan dapat terus berkembang, meningkatkan produktivitas lahan, memperkuat hubungan dengan masyarakat, serta mendukung pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan berkeadilan. (Komp-PHT/Pwd/Aris).

Editor: Tri

Copyright © 2025