KEDU UTARA, PERHUTANI (17/12/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara, melalui Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wonosobo, melaksanakan kegiatan sosialisasi penggalian potensi desa di Desa Gunung Tugel, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Wonosobo, yang berada di kawasan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Leksono. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Balai Desa Gunung Tugel, sebagai bagian dari upaya memperkuat sinergi antara Perhutani dan masyarakat desa sekitar hutan dalam pemanfaatan kawasan hutan secara produktif dan berkelanjutan, Senin (15/12).
Sosialisasi ini diikuti oleh unsur Pemerintah Desa Gunung Tugel, pengurus Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), serta masyarakat yang selama ini telah terlibat dalam kerja sama pemanfaatan lahan di bawah tegakan hutan. Salah satu bentuk pemanfaatan yang telah berjalan adalah budidaya tanaman salak yang menjadi sumber penghasilan tambahan bagi warga desa.
Administratur KPH Kedu Utara, melalui Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wonosobo, Yossy Elfirani, menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi tersebut bertujuan untuk menggali dan mengembangkan potensi desa hutan agar dapat memberikan manfaat ekonomi yang optimal bagi masyarakat tanpa mengabaikan aspek kelestarian hutan.
“Perhutani mengedepankan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa sekitar hutan. Melalui sosialisasi ini, Perhutani ingin mendorong pemanfaatan lahan di bawah tegakan secara legal, produktif, dan berkelanjutan, salah satunya melalui budidaya salak yang telah berjalan di Desa Gunung Tugel,” ujar Yossy Elfirani.
Ia, menambahkan bahwa kerja sama antara Perhutani, dan LMDH, merupakan bentuk kemitraan strategis yang saling menguntungkan. Masyarakat memperoleh manfaat ekonomi, sementara Perhutani terbantu dalam menjaga keamanan dan kelestarian kawasan hutan.
Lebih lanjut, Yossy Elfirani, menekankan pentingnya pemanfaatan kawasan hutan yang sesuai dengan ketentuan, sehingga kegiatan budidaya tidak merusak fungsi hutan dan tetap mendukung upaya konservasi. Perhutani juga membuka ruang dialog dan pendampingan bagi masyarakat untuk mengembangkan potensi lain yang sejalan dengan karakteristik kawasan hutan.
Sementara itu, Kepala Desa Gunung Tugel, Budi Setiawan, mengapresiasi kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh Perhutani. Menurutnya, kerja sama pemanfaatan lahan di bawah tegakan hutan selama ini telah memberikan dampak positif bagi perekonomian warga desa.
“Budidaya salak yang dikelola oleh warga melalui LMDH, sangat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat. Kami berharap kerja sama dengan Perhutani terus berlanjut dan semakin berkembang,” ungkap Budi Setiawan.
Ia, juga menegaskan bahwa Pemerintah Desa Gunung Tugel, mendukung penuh upaya pengelolaan hutan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat serta kelestarian lingkungan.
Hal senada disampaikan oleh pengurus LMDH, Harno, yang menyatakan bahwa kemitraan dengan Perhutani memberikan kepastian hukum bagi masyarakat dalam memanfaatkan lahan hutan secara bertanggung jawab.
“Melalui wadah LMDH, masyarakat dapat mengelola lahan di bawah tegakan dengan lebih tertib. Budidaya salak, menjadi salah satu potensi unggulan yang terus kami kembangkan,” ujar Harno.
Ia, berharap melalui sosialisasi penggalian potensi desa ini akan muncul inovasi dan pengembangan usaha lainnya yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota LMDH serta masyarakat Desa Gunung Tugel secara umum.
Melalui kegiatan tersebut, Perhutani, berharap sinergi dengan pemerintah desa dan LMDH, semakin kuat, sehingga pengelolaan kawasan hutan di RPH Leksono, BKPH Wonosobo, dapat berjalan secara berkelanjutan, memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, serta tetap menjaga fungsi hutan sebagai penyangga kehidupan. (Kom-PHT/Kdu/Nurul)
Editor: Tri
Copyright © 2025