KEDU UTARA, PERHUTANI (19/12/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara bersama Tim PT Manggala Teknologi Nusantara (MTN) wilayah Jawa Tengah melaksanakan kegiatan koordinasi sekaligus monitoring dan evaluasi (monev) dengan pengelola Basecamp Pendakian Gunung Sumbing jalur Garung, Kabupaten Wonosobo, Rabu (17/12).

Dalam pelaksanaan komunikasi sosial dan monev tersebut, Perhutani melakukan pengecekan langsung terhadap fasilitas basecamp, sistem pendataan pendaki, kesiapan sarana dan prasarana keselamatan, hingga mekanisme koordinasi apabila terjadi kondisi darurat. Selain itu, dilakukan evaluasi terhadap pengelolaan jalur pendakian agar tetap ramah lingkungan dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kelestarian hutan.

Seiring dengan kegiatan monev Perhutani, PT Manggala Teknologi Nusantara juga melaksanakan koordinasi sebagai tindak lanjut kerja sama resmi antara PT Manggala Teknologi Nusantara dengan Perhutani KPH Kedu Utara yang telah dituangkan dalam nota kesepahaman. Melalui kerja sama tersebut, sistem aplikasi tiket pendakian berbasis digital mulai diterapkan di sejumlah jalur pendakian dalam kawasan hutan kelola Perhutani, termasuk pendakian Gunung Sumbing melalui jalur Garung.

Administratur Perhutani KPH Kedu Utara melalui Kepala BKPH Wonosobo Yossy Elfirani menyampaikan bahwa penerapan digitalisasi tiket pendakian merupakan langkah strategis dalam menjawab tantangan pengelolaan wisata alam yang semakin dinamis. Digitalisasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan pengawasan jumlah pendaki, ketertiban administrasi, serta mendukung aspek keselamatan dan keamanan di kawasan hutan.

“Perhutani mendukung penuh implementasi tiket pendakian digital ini. Selain mempermudah layanan kepada pendaki, sistem ini juga membantu pengelola dan Perhutani dalam pengendalian data kunjungan, monitoring aktivitas, serta menjadi dasar pengambilan kebijakan pengelolaan kawasan wisata alam secara berkelanjutan,” ujar Yossy.

Ia menambahkan bahwa kegiatan monev dilakukan untuk memastikan seluruh aktivitas pendakian berjalan sesuai ketentuan dengan mengedepankan aspek keamanan, kenyamanan, dan keselamatan pendaki serta mematuhi standar operasional prosedur yang berlaku di kawasan hutan negara.

Sementara itu, pengelola Basecamp Pendakian Gunung Sumbing jalur Garung Imtihani menyampaikan bahwa masukan dari Perhutani menjadi bahan evaluasi penting untuk perbaikan pengelolaan basecamp ke depan. Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya telah mengikuti pelatihan implementasi aplikasi tiket pendakian yang diselenggarakan oleh PT Manggala Teknologi Nusantara.

“Kami sangat terbantu dengan adanya monev dari Perhutani. Dengan adanya pelatihan tersebut, kami selaku pengelola merasa lebih siap dalam mengoperasikan sistem tiket digital. Aplikasi ini sangat membantu, terutama dalam pendataan pendaki dan pengaturan kuota harian sehingga pendakian dapat berjalan lebih tertib dan aman,” ungkap Imtihani.

Tim tiket PT Manggala Teknologi Nusantara Rahmad Kurniawan menjelaskan bahwa aplikasi tiket pendakian dirancang untuk memudahkan semua pihak, baik pengelola, pendaki, maupun Perhutani sebagai pemangku kawasan. Sistem tersebut juga dilengkapi dengan fitur monitoring yang dapat diakses secara real time.

“Kami berkomitmen mendampingi pengelola basecamp dalam proses implementasi ini. Melalui koordinasi bersama Perhutani, kami berharap digitalisasi tiket pendakian dapat berjalan optimal,” jelas Rahmad.

Melalui sinergi antara Perhutani, PT Manggala Teknologi Nusantara, dan pengelola basecamp, diharapkan pengelolaan pendakian Gunung Sumbing jalur Garung semakin profesional, aman, serta mendukung kelestarian hutan dan peningkatan kualitas layanan wisata alam. (Kom-PHT/Kdu/Nurul)

Editor: Tri
Copyright © 2025