KENDAL, PERHUTANI (25/12/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kendal menerima kunjungan mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam rangka pendampingan praktik mahasiswa terkait silvikultur intensif (Silin) tanaman jati. Kegiatan tersebut berlangsung di kawasan hutan Petak 39A Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Pucungkerep, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Subah, pada Selasa (24/12).
Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan pendampingan akademik secara langsung kepada mahasiswa sekaligus memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi dan Perhutani, khususnya dalam pengelolaan tanaman jati secara intensif.
Administratur KPH Kendal, Muhadi, secara terpisah menyampaikan bahwa selama praktik lapangan mahasiswa mempelajari dan melakukan berbagai aktivitas, meliputi pengamatan, penelitian, serta analisis terhadap aspek-aspek silvikultur, seperti pembenihan, pengadaan semai, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, perlindungan tanaman, dan perlindungan tapak. Secara umum, praktik Silin bertujuan untuk memantapkan kompetensi mahasiswa di bidang silvikultur intensif melalui penguatan sinergi antara dunia akademik dan praktisi kehutanan.
Perwakilan KPH Kendal, Budi Karyanto, menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam pengelolaan hutan, tetapi juga diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan produktivitas dan kelestarian hutan di Jawa Tengah. Silvikultur intensif merupakan teknik pengelolaan hutan modern yang menerapkan intervensi secara optimal guna meningkatkan produktivitas dan kualitas hutan, dengan fokus pada pemilihan bibit unggul, pemeliharaan intensif, optimalisasi lingkungan tumbuh, serta perlindungan terhadap hama dan penyakit. Tujuan akhirnya adalah mewujudkan hutan yang lebih produktif, sehat, dan lestari, termasuk pada areal bekas tebangan atau lahan yang sebelumnya kurang produktif.
Perwakilan Mahasiswi Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Dinda Putri Siwi, berharap melalui kegiatan praktik silvikultur intensif ini mereka dapat memperoleh pengalaman lapangan yang komprehensif dan aplikatif sebagai bekal memasuki dunia kerja. Selain itu, mahasiswa berharap pendampingan dari Perhutani dapat memperdalam pemahaman mengenai pengelolaan hutan produksi secara lestari, berkelanjutan, dan berbasis ilmu pengetahuan, sehingga mampu mendukung pembangunan kehutanan nasional serta peningkatan kualitas sumber daya manusia kehutanan di masa mendatang.
Selain praktik lapangan, kegiatan ini juga diisi dengan diskusi mengenai pengembangan model silvikultur yang lebih produktif, efisien, dan ramah lingkungan sesuai dengan karakteristik lokasi di wilayah KPH Kendal. Perhutani berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut dan memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas pengelolaan hutan lestari. (Kom-PHT/Knd/Tmy).
Editor: Tri
Copyright © 2025