TASIKMALAYA, PERHUTANI (25/12/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya terus memperkuat sinergi dengan masyarakat desa hutan melalui kegiatan pembinaan mitra penyadap getah pinus yang dilaksanakan di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Taraju, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Taraju, Kamis (25/12).

Hadir dalam kegiatan tersebut Administratur/Kepala Kesatuan Pemangkuan Hutan (KKPH) Tasikmalaya Danu Prasetyo, didampingi Asper/KKPH Tasikmalaya Fajar Wahyudin, serta Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Taraju Budi H dan Mandor serta seluruh mitra penyadap wilayah RPH Taraju .

Kegiatan pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas penyadapan getah pinus sekaligus memastikan penerapan teknik sadap yang sesuai dengan prinsip kelestarian hutan. Pembinaan dilakukan langsung di lapangan agar arahan dapat dipahami dan diterapkan secara optimal oleh para mitra penyadap.

Dalam arahannya, Administratur/KKPH Tasikmalaya Danu Prasetyo menyampaikan apresiasi kepada para mitra penyadap yang telah berkontribusi menjaga kesinambungan produksi getah pinus meskipun dihadapkan pada tantangan cuaca dan kondisi lapangan. “Mitra penyadap merupakan bagian penting dalam pengelolaan hutan produksi. Dengan menerapkan teknik penyadapan yang benar dan menjaga kesehatan pohon, produktivitas dapat meningkat tanpa mengabaikan aspek kelestarian hutan,” ujar Danu Prasetyo.

Pada kesempatan tersebut, Danu Prasetyo juga menyampaikan ucapan terima kasih atas capaian kinerja KPH Tasikmalaya sepanjang tahun 2025 sekaligus memberikan motivasi dalam menghadapi target tahun 2026. “Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran dan mitra kerja atas capaian kinerja KPH Tasikmalaya sepanjang tahun 2025. Capaian ini merupakan hasil kerja keras dan sinergi bersama. Memasuki tahun 2026, saya mengajak seluruh insan Perhutani dan mitra untuk terus meningkatkan profesionalisme, memperkuat kolaborasi, serta menjaga komitmen agar target yang telah ditetapkan dapat tercapai secara optimal dengan tetap menjunjung prinsip kelestarian hutan dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Jajang, selaku perwakilan mitra penyadap, menyampaikan apresiasi atas pembinaan dan pendampingan yang diberikan oleh Perhutani KPH Tasikmalaya. “Kami merasa diperhatikan dan dibina secara langsung. Arahan dari Perhutani sangat membantu kami dalam bekerja lebih baik dan aman, sekaligus menjaga kelestarian hutan agar tetap bisa menjadi sumber penghidupan ke depan,” ungkap Jajang.

Melalui kegiatan ini, diharapkan terbangun kesamaan pemahaman dan komitmen antara Perhutani dan mitra penyadap dalam mengelola hutan pinus secara lestari, produktif, dan berkelanjutan.(Kom-PHT/Tsm/Irbas)