Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara, menjelaskan bahwa kegiatan koordinasi tersebut merupakan bagian dari upaya menjaga kelestarian hutan sekaligus memastikan pemanfaatan kawasan hutan dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar hutan secara berkelanjutan. Dalam pertemuan tersebut dibahas berbagai aspek strategis, mulai dari pengamanan hutan, pencegahan gangguan kawasan, hingga potensi pengembangan desa yang dapat dikolaborasikan dengan program kehutanan dan pemberdayaan masyarakat.
Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara, melalui Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Candiroto, Joko Supriyanto, menegaskan pentingnya peran seluruh pihak dalam menjaga kawasan hutan. Ia menyampaikan bahwa keamanan hutan tidak dapat terwujud tanpa dukungan dan keterlibatan aktif masyarakat serta pemerintah desa.
“Perhutani selalu membuka ruang koordinasi dan kolaborasi dengan pemerintah desa, lembaga masyarakat, serta pemangku kepentingan lainnya. Keamanan hutan merupakan tanggung jawab bersama dan menjadi fondasi bagi pengembangan potensi desa yang berkelanjutan,” ujarnya.
Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara, juga mendorong penggalian potensi Desa Bendosari, yang berada di sekitar kawasan hutan. Potensi tersebut meliputi pengembangan usaha produktif masyarakat, pemanfaatan jasa lingkungan, serta peluang kerja sama yang dapat meningkatkan kesejahteraan warga tanpa mengabaikan prinsip kelestarian hutan.
“Pengelolaan hutan harus memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Dengan hutan yang aman dan lestari, potensi desa dapat tumbuh dan memberikan manfaat ekonomi jangka panjang,” tambah Joko Supriyanto.
Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara, mencatat dukungan dari Ketua LMDH Sejahtera, Nurhadi, yang menyambut baik koordinasi bersama para pemangku kepentingan tersebut. Menurutnya, sinergi yang terbangun menjadi kunci dalam menumbuhkan rasa memiliki masyarakat terhadap kawasan hutan.
“Kami siap mendukung Perhutani, dalam menjaga keamanan hutan. Kami juga berharap potensi desa terus digali agar masyarakat sekitar hutan semakin sejahtera,” katanya.
Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara, juga menyampaikan pernyataan Kepala Desa Bendosari, Koshikin, yang menilai kolaborasi dengan Perhutani dan lembaga terkait membuka peluang besar bagi pengembangan desa. Ia menegaskan bahwa keberadaan kawasan hutan di wilayah Bendosari dapat menjadi kekuatan apabila dikelola secara bijak dan terencana.
“Pemerintah desa mendukung penuh upaya Perhutani, dalam menjaga hutan sekaligus mendorong program yang memberikan manfaat nyata bagi warga Bendosari,” ujarnya.
Sementara itu, Perwakilan Baznas, Kabupaten Kendal, Muztain, menyatakan kesiapan pihaknya untuk mendukung program pemberdayaan masyarakat yang selaras dengan prinsip kelestarian lingkungan.
“Baznas siap bersinergi dalam program yang mendorong kemandirian ekonomi masyarakat sekitar hutan dengan tetap menjaga keberlanjutan lingkungan,” ungkapnya.
Melalui koordinasi tersebut, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara, menegaskan komitmennya untuk terus mendorong pengelolaan hutan yang aman, lestari, serta memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat sekitar hutan, khususnya di Desa Bendosari. (Kom-PHT/Kdu/Nurul)