iNews.id (17/06/2023) | Kementerian BUMN melalui Perum Perhutani meluncurkan aplikasi social partnership, SocioForest, untuk memperkuat proses digitalisasi. Langkah itu sekaligus mempermudah Perhutani mengelola lahan hutan.

Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury, mengatakan SocioForest merupakan program platform kemitraan sosial antar BUMN dalam ekosistem agroforestry.

“SocioForest merupakan pilot program kita, dalam hal kemitraan social agroforestry. Perhutani mempunyai amanah untuk menjaga hutan, dan dengan SocioForest ini kita rangkul masyarakat mengelola dan menjaga hutan bersama,” ungkap Pahala dalam keterangan pers, Sabtu (17/6/2023).

Saat ini, SocioForest telah diaplikasikan pada 14 dari 57 KPH Perhutani sebagai tahap awal. Komoditas yang menjadi fokus agroforestry juga beragam, mulai dari Kopi, Padi, Jagung, Rotan, Singkong, dan Tebu.

Pelaksanaan dan pengembangan SocioForest juga menggandeng BUMN lainnya seperti Holding Perkebunan Nusantara (PTPN III), Perum Bulog, ID FOOD, dan PT Pupuk Indonesia (Persero).

Dalam platform kemitraan sosial itu, lima BUMN nantinya bertugas dengan perannya masing-masing, mulai dari penyedia bibit tanaman dan pupuk, hingga menjadi pembeli (offtaker) hasil panen petani.

Direktur Utama Perhutani, Wahyu Kuncoro, menjelaskan peluncuran aplikasi SocioForest merupakan upaya BUMN mengelola hutan secara berkelanjutan bersama denganmasyarakat.

“SocioForest merupakan salah satu proyek strategis Perhutani pada tahun 2023. Kami sudah luncurkan dan terus kembangkan lebih luas lagi, agar masyarakat lebih mudah dalam pengelolaan hutan bersama Perhutani, dan transparan. Ini sesuai arahan dari Kementerian BUMN melalui pak Wakil Menteri (Pahala Nugraha Mansyuri)”, ucap Wahyu.

Aplikasi SocioForest merupakan salah satu inisiatif strategis Perhutani yang bertujuan untuk menjawab tantangan zaman dengan terus berinovasi di bidang digitalisasi.

Sumber : iNews.id