LAWU DS, PERHUTANI (20/11/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Ds bersama Ikatan Istri Karyawan Perhutani (IIK-P) Ranting Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ponorogo Barat melaksanakan Gerakan Serentak Tanam Pohon Tahun 2025 di lahan efektif seluas 8,9 hektare di Petak 84C, Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Guyangan, Kabupaten Ponorogo, Rabu (19/11)

Sebanyak 4.352 bibit pinus dan 4.352 bibit mahoni ditanam sebagai upaya menghijaukan kembali lahan kosong dan memperkuat tutupan hutan. Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) Tahun 2025 sekaligus langkah antisipatif menyambut awal musim penghujan agar persentase keberhasilan tumbuh bibit semakin optimal. Gerakan ini diharapkan mampu memperbaiki kualitas lingkungan, meningkatkan produktivitas hutan, serta memperkuat peran masyarakat dan keluarga besar Perhutani dalam menjaga kelestarian kawasan hutan.

Administratur Perhutani KPH Lawu Ds melalui Wakil Administratur Ponorogo–Pacitan, Choirul Huda, menyampaikan apresiasi kepada IIK-P yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan penanaman. Ia menegaskan bahwa IIK Perhutani merupakan bagian dari keluarga besar Perhutani yang memiliki peran penting dalam mendukung tugas para rimbawan di berbagai bidang pekerjaan.

Huda menjelaskan bahwa upaya pelestarian hutan melalui reboisasi dengan melibatkan unsur masyarakat sekitar merupakan bentuk kerja sama yang solid. Ia juga mengingatkan para Asper, KRPH, dan mandor agar segera melakukan penanaman setiap kali ditemukan celah atau lahan kosong di kawasan hutan.

Ia menambahkan, “Keberhasilan penanaman diawali dari kesiapan lapangan dan kesadaran masyarakat penggarap hutan, serta ketersediaan bibit yang memenuhi standar, yaitu minimal memiliki tinggi 30 cm, sudah berkayu, dan mulai muncul ‘buntut bajing’.”

Lebih lanjut Huda menyampaikan harapan agar penanganan lahan kosong sejak dini bersama masyarakat dapat menghasilkan pertumbuhan tanaman yang baik, sehingga mampu mencegah banjir dan longsor. Selain itu, keberhasilan tanaman juga dapat membuka peluang kerja bagi masyarakat sebagai tenaga sadap di masa mendatang.

“Gerakan ini menjadi upaya bersama untuk mencapai keberhasilan tanaman pada musim penghujan sekaligus menumbuhkan kepedulian terhadap kelestarian hutan,” tutup Huda.

Sementara itu, Ketua IIK-P Ranting BKPH Ponorogo Barat, Jhevi Nurvitria Kusumaningjati, menegaskan bahwa keterlibatan para istri rimbawan dalam kegiatan tanam merupakan wujud dukungan terhadap tugas suami sekaligus bentuk kepedulian perempuan terhadap kelestarian hutan.

“Kelestarian hutan bukan hanya tanggung jawab rimbawan, tetapi juga para istri. Melalui gerakan tanam ini, kami ingin menunjukkan bahwa peran perempuan juga penting dalam menjaga keberlanjutan hutan,” ujarnya.

Ia berharap kegiatan ini memberikan manfaat dan seluruh bibit dapat tumbuh optimal sehingga fungsi dan manfaat hutan tetap terjaga.

Kegiatan penanaman diikuti oleh Wakil Administratur Choirul Huda, Asisten Perhutani (Asper) BKPH Ponorogo Barat, Jhevi Nurvitria beserta jajarannya, anggota IIK-P Ranting BKPH Ponorogo Barat, para pesanggem, serta Ketua LMDH Tani Makmur. (Kom-PHT/Lwds/Ek)

Editor:Lra
Copyright©2025