KOTA BATU – Selangkah lagi wajah hutan Coban Talun di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, bakal berubah. Pembangunan maupun penambahan fasilitas penunjang objek wisata alam ini segera dilangsungkan pascapelaksanaan penandatanganan MoU (memorandum of under standing) antara Pemkot Batu dengan Perum Perhutani KPH Malang. Anggaran untuk menunjang pengembangan objek wisata alam ini juga sudah tersedia.
Tidak tanggung- tanggung, Pemkot Batu telah menyediakan dana sebesar Rp 3,7 miliar di tahun anggaran tahun 2015. Anggaran di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Pemkot Batu ini untuk sejumlah kebutuhan. Di antaranya, untuk penyediaan infrastruktur, penyedia an wahana, penginapan, jogging area, kawasan pertanian peternakan, hingga penyediaan areal parkir. “Anggarannya tahun ini sudah ada, karena memang sudah direncanakan sejak tahun lalu,” kata Abdillah Alkaf, Kepala Disparbud Pemkot Batu, siang kemarin. Dengan demikian, kata dia, tinggal pelaksanaan kegiatannya saja.
Hanya saja, untuk pelaksanaannya harus melalui prosedur pengadaan barang dan jasa, pelelangan. “Sekarang masih dipersiapkan,” kata mantan staf ahli ini. Dia menjelaskan, kucuran dana yang ada di disparbud itu untuk mewujudkan wisata alam di dalam kawasan hutan. Dengan menjadikan kawasan hutan sebagai objek wisata itu, sehingga dapat mendongkrak kesejahteraan warga sekitar. Sebab, dalam pengelolaannya nanti juga melibatkan masyarakat sekitar, khususnya LMDH (Lembaga Masya rakat Desa Hutan).
Mengenai jumlah anggaran sebesar Rp 3,7 miliar itu, menurutnya, anggaran tersebut merupakan dana awal. Namun bisa jadi, kucuran dana tersebut bisa ditambahkan pada tahun depan. “Tahun depan ang garannya bisa bertambah, sekarang ini anggaran yang ada dioptimal kan,” kata dia. Seperti diketahui, pembangunan wisata hutan yang digagas Wali Kota Batu Eddy Rumpoko di areal hutan Coban Talun, bukan lagi sekadar wacana saja. Hal itu ditandai dengan pelaksanaan penandatanganan antara Wali Kota Batu Eddy Rum poko bersama Arief Herlambang, Administratur Perum Perhutani pada hari Minggu (5/1)
Dalam MoU pengelolaan hutan Coban Talun itu, terdapat empat item yang dikerjasamakan. Di antaranya, Agroforestry atau budi daya tanaman kehutanan yang dipadukan dengan pertanian. Kemudian, silfo pasture atau kegiatan kombinasi antara kehutanan dan peternakan. Dalam pengelolaan nantinya ada peternakan seperti kambing, rusa, dan kelinci. Selanjutnya adalah eco wisata atau wisata alam yang memanfaatkan potensi yang ada di kawasan hutan.
Rencananya, di wisata alam kawasan hutan coban talun ini bakal dilengkapi dengan camping ground, kawasan outbound, jalur offroad, hingga motorcroos. Lahan yang dipersiapkan seluas 2 hektare dari total lahan 50 hektare yang dikelola Perum Perhutani KPH Malang. Penandatanganan itu bersamaan dengan pelaksanaan Cross Country Bareng Sam ER hasil kerja sama antara Jawa Pos Radar Batu, Dinas Pertanian dan Kehutanan dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkot Batu, serta Perum Perhutani KPH Malang.
Sementara itu, LMDH Wono Lestari yang mengelola kawasan hutan Coban Talun menyambut positif baik kerja sama yang dilakukan Perhutani dengan Pemkot Batu itu. Mereka berharap kerja sama itu benar-benar dapat meningkatkan kesejahteraan warga sekitar kawasan hutan.
“Konsep sebenarnya sudah lama, tapi baru ini bener-benar terwujud. Mudahmudahan nantinya bisa lebih menyejahterakan warga,” kata Fardi Sukri, Ketua LMDH Wono Lestari, Dusun Wonorejo, Desa Tulungrejo. Dia optimis, LMDH bersama warga sekitar bakal merasakan dampak positifnya. Dengan menjadikan kawasan hutan sebagai objek wisata, tentunya akan menarik wisatawan untuk berdatangan. Semakin banyak wisatawan, maka akan semakin baik. Karena ada transaksi yang dilakukan oleh wisatawan. (asa/c2/yak)
Sumber  : Radar Malang
Tanggal  : 6 Januari 2015