DETIK.COM (28/05/2022) | Di Kecamatan Malingping, Lebak Selatan ada pemandian air panas yang berlokasi di tengah hutan. Wisatawan bisa mandi, berendam sekaligus merasakan sejuknya udara yang dikeliling pepohonan yang rimbun.

Lokasi Wisata Citando
Pemandian air panas ini dikenal dengan nama wisata Citando. Lokasinya berada di Kampung Citando, Desa Senang Hati, Kecamatan Malingping.

Objek wisata ini belum banyak dikunjungi wisatawan, padahal keasrian alamnya mampu menjadi daya tarik. Selain pepohonan yang rimbun, ada kolam yang dikelilingi batu-batu alam. Suara air mengalir dari sumber mata air panas menuju kolam juga membuat ketenangan tersendiri.

Selain berendam, di lokasi juga disediakan dua bangunan kamar mandi berukuran 4×4 meter persegi dengan atap seadanya. Di dalamnya ada bak kecil untuk menampung air panas. Kamar mandi ini bisa digunakan wisatawan yang hanya ingin mandi ataupun berganti pakaian.

Untuk dapat berkunjung ke sana, wisatawan harus menempuh jarak kurang lebih 9 kilometer dari Alun-alun Malingping. Akses menuju ke lokasi bisa menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat.

Tiket Parkir Air Panas Citando
Saat ini, tidak diberlakukan tiket masuk. Wisatawan hanya diminta biaya parkir sebesar Rp 5.000 untuk mobil dan Rp 2.000 untuk motor.

Salah satu pedagang di lokasi, Mumun mengatakan biasanya lokasi ini ramai dikunjungi setiap hari Sabtu ataupun Minggu. Wisatawan yang datang bisa mencapai 50-100 orang.

“Sabtu Minggu ramainya, kadang 50 orang bisa lebih,” kata Mumu kepada awak media, Sabtu (28/5/2022).

Kurangnya Fasilitas di Lokasi Wisata
Meskipun pemandian air panas Citando sering dikunjungi wisatawan, namun fasilitasnya dinilai belum lengkap. Hal ini dikeluhkan salah satu wisatawan bernama Rahmat Hidayat. Rahmat mengatakan, kolam alami itu kurang dalam untuk menampung air panas.

“Salah satu tujuan berkunjung ke wisata air panas itu untuk berenang (berendam), tapi sayang di wisata ini belum ada fasilitas tersebut (kolam). Saya tadi sempat berbincang dengan para pedagang, katanya mereka sudah berupaya membangun tapi belum ada suport (pembangunan) dari pemerintah untuk destinasi ini,” kata Rahmat.

Menurutnya, jika tempat wisata ini dikembangkan mampu menarik perhatian wisatawan. Dampak ekonomi kepada warga setempat pun bisa dirasakan.

“Ini merupakan potensi yang sangat bagus, saya yakin apabila ini (pemandian air panas Citando) dikembangkan bisa menjadi lebih baik. Karena sepengetahuan saya, untuk di Lebak pemandian air panas ya hanya ini. Apalagi nama pemandian air panas Citando sudah cukup dikenal oleh masyarakat Banten. Banyak pendatang yang ke sini,” tuturnya.

Dia pun berharap kepada pemerintah setempat agar dapat mengembangkan pemandian air panas ini. Agar wisatawan bisa nyaman dan bisa berkunjung kembali.

“Mereka sangat butuh pengembangan, kalau ramai bisa membantu perekonomian masyarakat juga kan,” harapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Destinasi Wisata pada Disbudpar Lebak Usep Suparno mengatakan, Pemkab Lebak pernah mengalokasikan dana untuk pembangunan akses jalan menuju wisata Citando. Sementara untuk pembangunan kolam sendiri, Pemkab Lebak terhalang kepemilikan lahan.

“Untuk Citando lokasinya milik perum perhutani (BUMN) jadi untuk di destinasinya tidak bisa dialokasikan melalui APBD. Pemda Lebak sudah pernah mengalokasikan APBD-2 nya untuk pembangunan akses jalan, ruas jalan dari Citando ketemu Jalan Raya Malingping-Banjarsari,” kata Usep melalui pesan singkat.

“Dan akses jalan tersebut memang untuk mendukung destinasi tersebut, sama gerbang kalau tidak salah (pembangunan). Waktu itu yang mengalokasikan melalui PUPR Lebak,” pungkasnya.

Sumber : detik.com

Tanggal : 28 Mei 2022