JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk membidik lebih dari tiga juta warga Nahdlatul Ulama (NU) untuk dijadikan nasabah tabungan dan debitur. Kerja sama dengan salah satu organisasi agama terbesar di Indonesia ini merupakan langkah perseroan untuk meningkatkan bisnis bank.
Perseroan menganggap potensi bisnis yang bisa digarap dari kerja sama tersebut sangat besar karena NU memiliki 80 juta warga. “Dengan basis kaum Nahdliyin sebesar 80 juta, sebagian besar berada di perekonomian pedesaan, pesisir, dan semi urban,” ujar Sekretaris Perusahaan BRI Muhammad Ali, Rabu (19/3), dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara NU dan BRI.
MoU ditandatangani Direktur Utama BRI Sofyan Bash dan Ketua UmumPBNU KH Said Aqil Siroj. Bagi BRI MoU ini sangat strategis karena basis bisnis BRI, yakni usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). NU saat ini melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat, di antaranya buruh tani yang menggarap tanah Perhutani seluas 16.800 hektare (ha) di Kabupaten Pati, Grobogan, dan Blora (Jawa Tengah).
Program lain, yaitu pemberdayaan petani tebu dengan pemasaran ke pabrik gula swasta LPI di Pati yang melibatkan 3.500 petani dengan luas lahan 4.000 ha.Selanjutnya, program pemberdayaan 1.700 petani dan buruh tani padi organik bersama Asosiasi Petani Nusantara (Astanu) dengan luas 500 ha.
NU juga memiliki sumber daya pondok pesantren (ponpes) berjumlah 24 ribu. “Untuk pengembangan usaha dan perekonomian, NU melalui lembaga perekonomian saat ini setidaknya membina 457 BMT, 1.460 koperasi, dan 90 ribu UMKM,” kata Ali.
Direktur UMKM BRI Djarot Kusumajakti mengatakan, tidak semua warga NU memiliki akses ke perbankan. “Kerja sama dengan lembaga perekonomian NU ini untuk membuka keran,” ujarnya. Perseroan akan menyediakan layanan perbankan, seperti tabungan dan kredit bagi warga NU. BRI saat ini memiliki 44 juta nasabah yang memiliki rekening BRI.
Direktur Utama BRI Sofyan Basir menambahkan, NU adalah pangsa pasar luar biasa bagi BRI. “Ini potensi baik dana maupun kredit,” ujarnya.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj berharap, kerja sama dengan BRI dapat memberdayakan ekonomi di pedesaan. “MoU ini diharapkan bisa menjadi kepanjangan tangan BRI hingga ke masyarakat paling bawah,” katanya.
Sumber : Republika, Hal 14
Tanggal : 20 Maret 2013