SURAKARTA, PERHUTANI (26/04/2021) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta menyulap lahan menjadi destinasi wisata yang kini ramai dikunjungi wisatawan yaitu Bukit Cinta. Wisata ini merupakan hasil kerjasama Perhutani bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Hargo Liman dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gumbregah, Desa Gunung Gajah Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten yang berada di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wonogiri,

Selama perjalanan menuju lokasi wisata, pengunjung akan disuguhi suasana pedesaan dan indahnya panorama hutan jati serta hamparan persawahan. Meski berada di atas bukit, untuk masuk ke lokasi tidaklah terlalu sulit. Jalannya sedikit menanjak tetapi setelah sampai di atas bukit, pengunjung dapat menikmati beragam spot foto keren serta berbagai fasilitas wisata lainnya seperti Gardu Pandang, High Rope, Pendopo dan lain-lain yang ditawarkan kepada pengunjung dengan harga tiket masuk hanya Rp 5.000,-.

Administratur KPH Surakarta Sugi Purwanta, Minggu (25/04) menyampaikan bahwa sejak diresmikan oleh Bupati Klaten, Wisata Bukit Cinta selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan karena merupakan salah satu destinasi wisata baru di Klaten yang sedang hits.

“Harapannya ke depan lokasi ini menawarkan wahana baru yang memanfaatkan potensi alam sesuai prosedur, sehingga akan lebih banyak lagi wisatawan yang datang dan bisa menambah pendapatan dari bidang wisata”, ujar Sugi.

Lurah Desa Gunung Gajah, Yoyok Kartika Cahyo menjelaskan bahwa Bukit Cinta diresmikan pada April 2017 oleh Bupati Klaten. Seiring berjalannya waktu wisata ini dikelola bersama antara LMDH, BUMDes dan Karang Taruna dibawah naungan BUMDes.

“Untuk pengelolaan kita menggunakan manajemen komunitas kebersamaan dan intinya dikelola bersama-sama oleh masyarakat. Sedangkan untuk pengolahan lapangan ditugaskan kepada karang taruna sebagai lembaga pemerintah desa.” terangnya.

Ketua Karang Taruna Argo Mudo, Sri Purwanto menceritakan awal merintis usaha Bukit Cinta adalah dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat dan pemuda bahwa desa mereka memiliki potensi wisata yang apabila dikelola secara profesional akan berhasil dan dapat meningkatkan pendapatan warganya.

“Alhamdulillah setelah melalui beberapa tahap, wana wisata ini lebih dikenal dan banyak pengunjung sehingga secara tidak langsung ikut meningkatkan kesejahteraan warga,” begitu pungkasnya. (Kom-PHT/Ska/Ipk)

Editor : Ywn
Copyright©2021