PT Bhakti Usaha Menanam Nusantara (BUMN) Hijau Lestari I sudah menanam lebih dari 1,6 juta pohon di atas lahan seluas 3.813 hektare (ha) di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Program yang melibatkan lebih dari 7.000 kepala keluarga (KK) ini dilakukan dengan model agroforestry.

“Sejak 2009, ribuan KK telah mendirikan 215 Kelompok Mitra Kerja di 43 desa, tersebar di empat kabupaten,” kata Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PT BUMN Hijau Lestari I Ali Rahman seusai acara menanam pohon bersama Menteri BUMN Dahlan Iskan di Kampung Madur, Desa Sukamaju, Kabupaten Bandung, akhir pekan lalu.

Tidak hanya itu, agroforestry juga mendatangkan dampak kesejahteraan dari beragam tanaman dan ternak. Masyarakat, kata dia, cukup percaya diri, terlebih dengan diberikannya pelatihan teknik pemeliharaan hingga masa panen, penyediaan bibit unggul oleh perusahaan, pembinaan dan penguatan kelembagaan koperasi, jaminan pasar, dan unsur penunjang lainnya. “Pola agroforestry ini bisa dilanjutkan dan dikuatkan melalui kelembagaan koperasi,” ucapnya.

Menurutnya, penerapan model agroforestry dan kelembagaan koperasi telah memberikan keberhasilan. Ini dibuktikan dengan angka di atas 90 % untuk tumbuh tanaman sejak 2009 lalu. Dengan kata lain, angka tersebut sudah sejalan dengan kebijakan Kementerian BUMN yang menyebutkan bahwa program penghijauan dengan dana Bina Lingkungan (BL)/BUMN peduli minimal 90%. “Tahun ini pola serupa akan dikembangkan di lahan masyarakat di DAS Cimanuk, Citarum, Citanduy, dan Ciliwung, dengan luas sekitar 6.000 hektare,” ujarnya.

Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan mengatakan, program ini selaras dengan upaya pencapaian target MDGs, sebagai upaya mengurangi penduduk miskin hingga 50% pada 2015. “Program berbasis agroforestry ini bisa dicontoh oleh lembaga lainnya di Indonesia, khususnya bagi penghijauan yang di gagas di lingkup BUMN,” kata Dahlan.

Dia berharap, masyarakat yang tinggal di pedesaan bisa menjadi penyedia pangan, bioenergi, air, serta bisa menjaga kelestarian lingkungan. Bukan hanya petani, bahkan negara pun diuntungkan, terlebih saat ini tanaman pelindung yang bisa menjaga lingkungan dari bencana, sudah tumbuh.

Direktur Utama BUMN Hijau Lestari I Zulf i Ramlan Pohan mengaku bahwa sumber dana yang dikelola PT BUMN Hijau Lestari I ini berasal dari konsorsium lima badan milik negara, yakni PT Pupuk Kujang, Perum Perhutani, PT Perkebunan Nusantara VIII, Perum Jasa Tirta II, dan PT Sang Hyang Seri. “Selain itu, ada juga dana program BUMN Peduli DAS Citarum oleh 34 BUMN,” katanya.

KetuaTenaga Pemberdayaan Mitra Kerja Nanang Puma-ma mengaku sangat beruntung menjadi mitra PT BUMN Hijau Lestari I, terlebih saat ini taraf hidup masyarakat sudah mulai meningkat.
? ridwansyah

Sindo, 23 Juli 2012, Hal. 7