MADIUN, PERHUTANI (25/07/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun menerima kunjungan dari “buyer” atau pembeli kayu jati asal Perancis, Mr. Philip Paris, dalam rangka kunjungan lapangan bertajuk Visit to KPH Madiun – Perhutani Divre Jatim. Kunjungan ini berlangsung selama sehari penuh mulai dari Kantor KPH Madiun hingga ke sejumlah lokasi di lapangan yang berada dalam pengelolaan KPH Madiun, Kamis (24/7).

Dalam kunjungannya, Mr. Philip didampingi langsung oleh Wakil Kepala Divisi Regional Jawa Timur Suratno, jajaran manajemen Divre Jatim, Wakil Administratur/KSKPH Madiun Utara Rudi Hartono, jajaran KPH Madiun, BKPH Dungus, serta mitra Perhutani Sawono.

Kegiatan diawali dengan kunjungan ke petak 232A-2 RPH Kuwiran BKPH Dungus, yang merupakan petak tanaman jati tahun 1927. Selanjutnya, rombongan meninjau persemaian jati di RPH Dungus BKPH Dungus dan lokasi calon tebangan tahun 2026 di petak 68 RPH Panggung BKPH Dagangan. Sebagai penutup, kunjungan dilanjutkan ke Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Pagotan, yang menjadi titik konsolidasi kayu jati hasil tebangan KPH Madiun.

Wakil Kepala Divre Jatim, Suratno, mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan antusiasme pembeli kayu yang datang jauh-jauh dari luar negeri terhadap produk kayu jati Perhutani.

“Kunjungan Mr. Philip menjadi sinyal positif bahwa produk kehutanan Indonesia, khususnya jati, dari hutan Perhutani masih sangat diminati di pasar global. Kami akan terus meningkatkan mutu dan kepatuhan terhadap standar keberlanjutan,” katanya.

Administratur/KKPH Madiun, Panca Putra M. Sihite di tempat terpisah menyampaikan bahwa kunjungan ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat hubungan dengan buyer internasional, sekaligus memperkenalkan praktik pengelolaan hutan lestari yang telah bersertifikat Forest Stewardship Council (FSC) khususnya di KPH Madiun.

“Kami sangat terbuka untuk kerja sama dengan buyer internasional, apalagi dengan adanya sertifikasi FSC, KPH Madiun berkomitmen menjaga keberlanjutan produksi dan kelestarian hutan. Kunjungan ini juga menjadi bentuk transparansi dan kepercayaan terhadap sistem pengelolaan hutan Perhutani,” ujarnya.

Sementara itu, Mr. Philip Paris mengungkapkan kekagumannya terhadap kondisi hutan dan sistem pengelolaan yang ia saksikan langsung.

“Saya sangat terkesan melihat bagaimana Perhutani mengelola hutan. Saya bisa melihat langsung bagaimana kayu jati dikelola dengan sistem yang tertata dan berorientasi pada kelestarian. Dengan kualitas kayu yang sangat baik dan dukungan sertifikasi FSC, saya yakin kerja sama ini dapat berkembang lebih jauh ke depannya,” ungkapnya.

Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan kerja sama antara Perhutani dan para pelanggan kayu dari luar negeri semakin solid, serta menjadi sarana promosi positif terhadap pengelolaan hutan produksi berkelanjutan di Indonesia. (Kom-PHT/Mdn/Adl)

Editor:Lra
Copyright©2025