TVONENEWS.COM (07/01/2022) | Bukit Merangan menjadi salah satu sudut terindah di Desa Pakis, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Ada banyak sisi yang bisa dieksplorasi untuk wisata. Di dalamnya tumbuh tanaman khas hutan tropis, serta hutan pinus yang dikelola Perhutani.

Medannya cukup menantang untuk menguji stamina dengan trail running atau sekedar hiking. Tak begitu berat sebenarnya, tapi cukup lumayan untuk berolahraga di alam bebas. Jalur yang dilalui di Bukit Merangan, Kendal ini, nantinya akan sampai di sebuah cerukan dengan air terjunnya yang indah. Namanya, Curug Citro Arum.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pakis, Hendri mengatakan, di desanya ada beberapa air terjun. Tapi, yang mudah diakses adalah air terjun Citro Arum.

“Jalurnya bisa ditempuh dengan mobil dan sepeda motor, namun hanya sampai dusun terdekat. Setelah itu, pengunjung harus jalan kaki sambil olahraga melewati hutan pinus,” jelasnya.

Lokasi Desa Pakis berada di bagian selatan Kabupaten Kendal. Jaraknya sekitar 30 kilometer, bisa ditempuh selama satu jam berkendara. Rutenya melewati jalur menuju Sumowono dan Bandungan yang berada di Kabupaten Semarang.

Setelah sampai Desa Pakis, ada petunjuk arah menuju air terjun Citro Arum. Belok saja, kiri ke arah Dusun Kedokan. Nanti kendaraan bisa diparkir di sini, dan perjalanan dimulai.

Medannya berupa jalan setapak yang sudah dibeton. Perjalanan dimulai dengan menyusuri hutan pinus yang rindang. Di beberapa bagian, kita akan menemui matahari menyelinap di sela-sela pohon. Jika ada kabut akan terlihat semburat garis cahaya yang memukau.

Jalur beton ini, sekitar satu kilometer berkelok naik turun. Lalu, medan berganti, jalan setapak tanah dan batu. Tak begitu jauh, sekitar 200 meter saja sudah sampai di air terjun Citro Arum.

Lumayan tinggi. Sekitar 40 meter guyuran airnya dari ujung atas sampai bawah. Air terjun ini berbeda karena air tidak langsung tercurah, tapi terhempas dulu di tebing bagian tengah. Sehingga nyaman saat pengunjung mencoba merasakan guyurannya.

Di bawah air terjun ada kolam kecil yang difungsikan untuk berendam. Di sekelilingnya, ditumbuhi rumput dan tanaman perdu kecil-kecil. Saat musimnya, banyak kupu-kupu yang beterbangan.

“Nantinya, air terjun ini akan kita jadikan wisata perjalanan, yang mana wisatawan bisa juga menikmati desa dan aktifitas warga seperti membuat gula aren, memetik kopi, dan lain-lain,” jelas Hendri. (Teguh Joko Sutrisno/dan)

Sumber : tvonenews.com

Tanggal : 07 Januari 2022