TRAVEL.DETIK.COM (17/10/2021) | Berjarak tidak jauh dari Ibu Kota Jakarta, Curug Cigentis di Karawang tawarkan kesejukan serupa puncak Bogor dan cocok buat healing.

Berjarak kurang lebih 27 kilometer dari exit tol Karawang Barat dan menempuh kurang lebih 1 jam setengah, wisata alam Curug Cigentis menjadi pilihan favorit bagi wisatawan untuk menikmati akhir pekan.

Bukan hanya itu, detikTravel juga merasakan sensasi serupa berkendara menuju Puncak Bogor, karena jalan yang berliku dan menanjak akan menjadi perjuangan tersendiri untuk menuju ke Curug Cigentis.

Namun, tentunya menuju ke lokasi perlu hati-hati saat berkendara dan perlu juga untuk memperhatikan kondisi kendaraan. Jangan sampai kendaraannya tidak prima.

Selain itu untuk kendaraan roda empat harus memarkirkan kendaraannya kurang lebih 1 kilometer dari Curug Cigentis. Bagaimana menuju ke lokasi kalau semisal tidak ingin jalan kaki? Traveler atau wisatawan tidak perlu khawatir karena ada alternatif kendaraan menuju ke lokasi dengan menyewa ojek yang standby di rumah-rumah warga sekitar dengan tarif sewa cukup murah bagi kantong.

Pengelola wisata, Abah Konong (57) dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) menuturkan, wisata alam yang sudah dibuka untuk umum sejak tahun 2008 ini merupakan salah satu destinasi favorit di Karawang yang sebelumnya dikenal sebagai lokasi ziarah.

“Curug Cigentis ini dikembangkan oleh Perhutani sejak awalnya ramai kunjungan ziarah dari berbagai wilayah pada tahun 1983 sampai 1994, kemudian dikembangkan menjadi destinasi wisata dan dibuka untuk umum tahun 2008 dengan tiket masuk dulu itu hanya 500 rupiah,” kata Abah Konong saat diwawancarai di Curug Cigeuntis, Minggu (17/10/2021).

Mayoritas wisatawan yang berkunjung berasal dari Jakarta, Bekasi, Cibitung, Cikarang dan Depok. Bahkan ada pula wisatawan yang berasal dari luar pulau Jawa.

“Banyaknya dari arah Ibu Kota berkunjung ke sini, tapi ada juga dari Sumatera, Bali berkunjung juga,” katanya.

Lanjut Abah, ada 5 hektar luas keseluruhan wisata Curug Cigentis dengan memiliki berbagai fasilitas kecuali penginapan.

“Curug Cigentis ini menawarkan kesejukan air terjunnya dan memiliki ketinggian 39 meter terjunan airnya juga pesona alamnya yang cocok buat selfie, kalau fasilitas pendukungnya sudah ada toilet 10 pintu, tempat ibadah, gajebo atau blandongan, dan juga banyak penjual makanan ringan maupun berat jadi tidak perlu khawatir kalau tidak bawa bekal, dan harganya sama seperti di warung pada umumnya tidak akan mahal,” ungkapnya.

Soal Tarif Masuk

Dikatakan Abah, per orang dikenakan 22 ribu rupiah untuk tarif masuk dan tidak termasuk anak-anak di bawah 6 tahun.

“Sekarang tarifnya jadi 22 ribu dan setelah mendapatkan tiket, pengunjung harus scan barcodenya terlebih dulu untuk bisa membuka pintu masuknya, itu sudah termasuk asuransi,” terangnya.

Pengelolaan Curug Cigentis dijelaskannya kembali dikelola oleh Perhutani dan dikerjasamai dengan LMDH, warga sekitar dan Badan Usaha Milik Desa (BumDes).

“Jadi wisata ini kewenangan utama pengelolaannya oleh Perhutani kemudian bekerjasama dengan masyarakat sekitar dan pemerintah desa setempat seperti BumDes,” tandasnya.

Lanjutnya, ada 25 petugas dalam pengelolaan Curug Cigeuntis.

“Jadi 25 petugas itu ada tim standby pengamanan di lapangan, di lokasi curugnya. Kemudian ada tim evakuasinya, juga petugas tiket dan kebersihan, ungkapnya.

Bagi traveler yang ingin mencoba healing yang sempurna di Curug Cigentis, direkomendasikan berkunjung pada hari biasa agar lebih sepi.

“Curug Cigentis ini bukanya setiap hari, dari jam 10 pagi hingga 5 sore, dan yang banyak pengunjungnya itu hari Sabtu dan Minggu, kalau Sabtu itu bisa sampai 300 orang dan Minggu sampai 700 orang, kalau hari biasa kurang lebih 50 orang lah,” tandasnya.

 

Sumber : travel.detik.com

Tanggal : 17 Oktober 2021